Hadiah Dari Sahabat Sejati

Kisah Seru – Hadiah Dari Sahabat Sejati Aku punya sahabat bernama Sintya. Kami jarang bertemu atau berjumpa sejak masing-masing sudah berkeluarga hingga anak-anak kami tumbuh dewasa.

Namun, kami selalu berkomunikasi melalui telepon atau SMS untuk menanyakan kabar …

Hubungan persahabatan kami tetap terjalin sampai sekarang. Ada saja yang kami bicarakan, mulai dari kabar anak-anaknya, orang tuanya, hingga hal-hal lainnya.

Pada hari Sabtu pagi, Sintya meneleponku. Katanya, dia baru saja pulang dari Magelang, kota kelahirannya, dan membawa oleh-oleh kecil untuk keluargaku. Sintya mengatakan bahwa anaknya, Robby, akan mengantarkan oleh-oleh itu ke rumahku jika aku tidak sedang keluar.

“Ah, terima kasih Sintya, sudah dibawakan oleh-oleh. Pasti gethuk kesukaanku, makanan khas Magelang,” pikirku. Aku pun memutuskan untuk tetap di rumah menunggu kedatangan Robby. Sudah hampir 15 tahun aku tidak pernah melihat Robby.

Hadiah Dari Sahabat Sejati
Hadiah Dari Sahabat Sejati

Malam itu, sebuah mobil jeep memasuki halaman rumahku. Aku mengintip dari jendela. Dua orang anak muda turun dari jeep itu. Mungkin Robby datang bersama temannya. Ah, jangkung sekali anak Sintya, pikirku. Aku segera membuka pintu.

Dengan membawa sebuah bingkisan, Robby naik ke teras rumahku. “Selamat malam, Tante. Ini titipan dari Mama untuk Tante Marta. Kenalin, ini Ambon, teman saya, Tante,” kata Robby sambil menyerahkan kiriman dari mamanya dan mengenalkan temannya.

Aku menyambut mereka dengan gembira. Oleh-oleh dari Sintya langsung kusimpan di lemari es agar tidak basi. Aku terpesona melihat Robby yang kini sudah begitu besar dan jangkung. Dengan gaya pakaian dan rambutnya yang trendi, dia terlihat sangat keren. Demikian pula temannya, Ambon. Mereka berdua adalah pemuda masa kini yang tampan dan simpatik.

“Ah, anak zaman sekarang,” batinku, “mungkin karena pola makan mereka sudah lebih maju, pertumbuhan mereka jadi begitu subur.”

Aku mengajak mereka masuk ke rumah dan membuatkan minuman untuk mereka. Saat itu, aku menyadari sesuatu. Mata Ambon terlihat agak nakal. Dia memperhatikan bahuku, leherku, bahkan dadaku. Matanya terus mengikuti setiap gerakanku—saat aku berjalan, berbicara, bahkan ketika mengambil sesuatu.

Ah, maklum anak laki-laki …

Kalau melihat perempuan yang agak menarik, meskipun sudah tuaan seperti aku, tetap saja matanya melotot. Donny juga pintar berbicara dengan gaya lucu, sering kali nyerempet-nyerempet ke masalah seksual. Robby sendiri terlihat senang dengan candaan dan kelakar temannya. Dia juga suka nimbrung, menambahkan lelucon sambil melemparkan senyuman manisnya. Kami jadi banyak tertawa dan cepat saling akrab.

Terus terang, aku senang dengan mereka berdua. Tapi tiba-tiba aku merasa aneh. Apakah ini karena naluri perempuanku atau genitku yang memang tidak pernah hilang sejak masih gadis dulu? Teman-temanku dulu sering menyebutku sebagai perempuan gatal. Dan kini, naluri genit macam itu tiba-tiba kembali hadir. Mungkin hal ini disebabkan oleh tingkah Donny yang seakan-akan memberikan celah padaku untuk mengulangi peristiwa-peristiwa masa muda. Peristiwa-peristiwa penuh gairah yang selalu mendebarkan jantung dan hatiku.

“Ah, dasar perempuan tua yang nggak tahu diri,” makiku dalam hati untuk diriku sendiri. Tetapi, gairah yang tiba-tiba muncul ini begitu cepat menyeruak ke seluruh tubuhku, terutama wajahku, yang langsung terasa panas dan kemerahan menahan gejolak nostalgia masa lalu itu.

“Tante, jangan ngelamun. Cicak jatuh karena ngelamun, lho,” celetuk Robby. Kami kembali terbahak mendengar kelakarnya. Namun, mataku menangkap sesuatu. Pandangan Donny terus memperhatikan bagian tubuhku yang masih terlihat mulus.

Aku tidak terlalu heran. Anak-anak muda macam Donny dan Robby ini mungkin senang menikmati penampilanku. Meskipun usiaku sudah 42 tahun, aku tetap terlihat fresh dan good-looking. Aku memang rajin merawat tubuhku sejak muda. Boleh dibilang, tak ada kerutan tanda ketuaan pada tubuhku.

Ketika aku berjalan bersama Oke, suamiku, sering ada orang yang mengira aku anaknya, atau bahkan lebih parah, piaraannya …

Kurang ajar, pikirku. Meski begitu, suamiku selalu membanggakan kecantikanku. Jika ada kesempatan, dia sering menceritakan tentang istrinya dengan nada bangga, seakan-akan membuat pendengarnya iri. Aku hanya bisa tersipu, meski ada rasa bangga dalam hati.

Beberapa teman suamiku pun kadang tergoda untuk mencuri pandang ke arahku. Aku tak bisa menyalahkan mereka, tapi juga tak bisa memungkiri kalau perhatian seperti itu membuatku tersipu.

Tiba-tiba, aku mendapat ide.

Klik Disini, Daftar ISOTOTO : Platform Game Online Terpercaya Sejak 2014
Klik Disini, Daftar ISOTOTO : Platform Game Online Terpercaya Sejak 2014

“Hai, bagaimana kalau kalian makan siang di sini? Aku punya resep masakan yang gampang, cepat, dan enak. Sementara aku masak, kalian bisa ngobrol, baca majalah, atau pakai komputer si Oom. Kalian bisa main game, internet, atau yang lainnya. Tapi jangan cari yang aneh-aneh, ya,” ujarku sambil menawarkan makan siang kepada mereka.

Tanpa berkonsultasi dengan temannya, Donny langsung menyetujui tawaranku.

Aku tahu mata Donny ingin menikmatisensual tubuhku lebih lama lagi.Si Robby ngikut saja apa kata Donny.Sementara mereka buka komputer Aku ke dapur mempersiapkanmasakanku. Aku sedang mengiris sayuran ketika tahutahu Donny sudah berada di belakangku. Diamenanyaiku, Tante dulu teman kuliah mamanya Robby, ya.Kok kayanya jauh banget, sih?.Apanya yang jauh?, Aku tahu maksud pertanyaan Donny.lya,Tante pantesnya seumur dengan temantemanku.Gombal,ah. Kamu kok pinter ngegombal, sih, Don.Bener. Kalau nggak percaya tanya, deh, sama Robby, lanjutnya sambil melototi pahaku.Tante hobbynya apa?.

Berenang di laut, skin dan scuba diving,makan sea food, makan sayuran, nonton Discovery di TV …

Ooo,pantesan.Apa yang pantesan?, sergapku.Pantesan body Tante masih mulus banget.Kurang asem Donny ini,tanpa kusadari dia menggiring Aku untuk mendapatkan peluang melontarkan katakata body Tante masih mulus banget pada tubuhku. Tetapi Aku tak akan pernah menyesal akan giringanDonny ini.Dan reaksi naluriku langsung membuat darahku terasa serr.., libidoku muncul terdongkrak. Setapak demisetapak Aku merasa ada yang bergerak maju.Donny sudah menunjukkan keberaniannya untuk mendekat ke Akudan punya jalan untuk mengungkapkan kenakalan kelelakiannya.Ah, mata kamu saja yang keranjang,jawabku yang langsung membuatnya tergelakgelak.Papa kamu, ya, yang ngajarin?, lanjutku.Ah, Tante, masak kaya gitu aja mesti diajarin.Ah, cerdasnya anak ini, kembali Aku merasa tergiring dan akhirnya terjebak oleh pertanyaanku sendiri.

Memangnya pinter dengan sendirinya?, lanjutku yang kepingin terjebak lagi.lya, dong,Tante. Aku belum pernah dengar ada orang yang ngajari gitugituan.Ah,katakata giringannya muncul lagi, dan dengan senang hati kugiringkan diriku.Gitugituan gimana, sih, Don sayang?, jawabku lebih progresif. Hoo, bener sayang, nih?, sigap Donny.Habis kamu bawel, sih, sergahku.Sudah sana, temenin si Robby tuh, ntar dia kesepian, lanjutku.Si Robby, mah, senengnya cuma nonton, jawabnya.Kalau kamu?, sergahku kembali.Kalau saya, action,Tante sayang, balas sayangnya.Ya, sudah, kalau mau action, tuh ulek bumbu tumis di cobek, biar masakannya cepet mateng, ujarkusambil memukulnya dengan manis.

Oo, beres,Tante sayang, dia tak pernah mengendorkan serangannya padaku …

Kemudian dia menghampiri cobekku yang sudah penuh dengan bumbu yang siap diulek. Beberapa saatkemudian Aku mendekat ke dia untuk melihat hasil ulekannya.Uh, baunya sedap banget, nih, Tante. Ini bau bumbu yang mirip Tante atau bau Tante yang miripbumbu?.Kurang asem,kreatif banget nih anak, sambil ketawa ngakak kucubit pinggangnya keraskeras hingga diaaduhaduhan. Seketika tangannya melepas pengulekan dan menarik tanganku dari cubitan di pinggangnyaitu.Saat terlepas tangannya masih tetap menggenggam tanganku, dia melihat ke matAku.

Ah,pandangannya itumembuat Aku gemetar.Akankah dia berani berbuat lebih jauh? Akankah dia yakin bahwa Aku jugamerindukan kesempatan macam ini? Akankah dia akan mengisi gejolak hausku? Petualanganku? Gairahgairahku?Aku tidak memerlukan jawaban terlampau lama.Bibir Donny sudah mendarat di bibirku.Kini kami sudahberpagutan dan kemudian saling melumat.Dan tangantangan kami saling berpeluk. Dan tanganku meraihkepalanya serta mengelusi rambutnya.Dan tangan Donny mulai bergeser menerobos masuk ke blusku.Dan tangantangan itu juga menerobosi BHkuuntuk kemudian meremasi payudarAku. Dan Aku mengeluarkan desahan nikmat yang tak terhingga.Nikmatkerinduan gairah menggauli anak muda yang seusia anakku,22 tahun di bawah usiaku.Tante, Aku gairah banget lihat body Tante. Aku pengin menciumi body Tante. Aku pengin menjilati bodyTante. Ingin sekali aku menjilati kemaluan Tante.

Aku ingin ngentot Tante.Ah, binalnya mulutnya …

Katakata binal Donny melahirkan sebuah sensasi erotik yang membuat Akumenggelinjang hebat. Kutekankan selangkanganku mepet ke selangkangnnya hingga kurasakan ada jendolanpanas yang mengganjal.Pasti kemaluan Donny sudah ngaceng banget.Kuputarputar pinggulku untuk merasakan tonjolannya lebih dalam lagi. Donny mengerang.Dengan tidaksabaran dia angkat dan lepaskan blusku. Sementara blus masih menutupi kepalAku bibirnya sudah mendaratke ketiakku.Dia lumati habishabisan ketiak kiri kemudian kanannya. Aku merasakan nikmat di sekujur uraturatku.Donny menjadi sangat liar, maklum anak muda, dia melepaskan gigitan dan kecupannya dari ketiak kedadaku.Dia kuak BHku dan keluarkan buah dadaku yang masih nampak ranum.Dia isepisep bukit dan pentilnyadengan penuh gairah.

Suarasuara erangannya terus mengiringi setiap sedotan, jilatan dan gigitannya.Sementara itu tangannya mulai merambah ke pahaku, ke selangkanganku. Dia lepaskan kancingkancingkemudian dia perosotkan hotpantsku.Aku tak mampu mengelak dan Aku memang tak akan mengelak.Gairahku sendiri sekarang sudah terbakar hebat. Gelombang dahsyat gairahku telah melanda danmenghanyutkan Aku.

Yang bisa kulakukan hanyalah mendesah dan merintih menanggung derita dan siksanikmat gairahku …

Begitu hotpantsku merosot ke kaki, Donny langsung setengah jongkok menciumi celana dalamku. Diakenyoti hingga basah kuyup oleh ludahnya. Dengan gairah besarnya
yang kurang sabaran tangannyamemerosotkan celana dalamku. Kini bibir dan lidahnya menyergap kemaluan, bibir dan kelentitku. Aku jadiikutan tidak sabar.Donny,Tante udah gatal banget, nih.Copot dong celanamu, Aku pengin menciumi kamu punya, kan.Dan tanpa
protes dia langsung berdiri melepaskan celana panjang berikut celana dalamnya. kemaluannyayang ngaceng berat langsung mengayun seakan mau nonjok Aku.

Kini Aku ganti yang setengah jongkok,kukulum kemaluannya.Dengan sepenuh gairahku Aku jilati ujungnya yang sobek merekah menampilkan lubang kencingnya.Akumerasakan precum asinnya saat Donny menggerakkan pantatnya ngentot mulutku. Aku raih pahanya biar arahkemaluannya tepat ke lubang mulutku.Tante,Aku pengin ngentot kemaluan Tante sekarang.Aku tidak tahu maunya, belum juga Aku puas mengulumkemaluannya dia angkat tubuhku. Dia angkat satu kakiku ke meja dapur hingga kemaluanku terbuka.

Kemudiandia tusukkannya kemaluannya yang lumayan gede itu ke kemaluanku …

Aku menjerit tertahan, sudah lebih dari 3 bulan Oke, suamiku nggak nyenggolnyenggol Aku. Yangsibuklah, yang rapatlah, yang golflah. Terlampau banyak alasan untuk memberikan waktunya padaku.Kini kegatalan kemaluanku terobati, Kocokkan kemaluan Donny tanpa kenal henti dan semakin cepat. Anakmuda ini maunya serba cepat. Aku rasa sebentar lagi air maninya pasti muncrat, sementara Aku masih belumsepenuhnya puas dengan entotannya.Aku harus menunda agar gairah Donny lebih terarah.Aku cepat tarik kemaluanku dari tusukkannya, Akuberbalik sedikit nungging dengan tanganku bertumpu pada tepian meja.

Aku pengin dan mau Donny nembakkemaluanku dari arah belakang. lni adalah gaya favoritku.Biasanya Aku akan cepat orgasme saat dientot suamiku dengan cara ini. Donny tidak perlu menunggupermintaanku yang kedua. kemaluannya langsung di desakkan ke kemaluanku yang telah siap untuk melahapkemaluannya itu.Nah,Aku merasakan enaknya kemaluan Donny sekarang.Pompaannya juga lebih mantab dengan pantatku yangterus mengimbangi dan menjemput setiap tusukan kemaluannya.Ruang dapur jadi riuh rendah.Selintas terpikir olehku, di mana si Robby. Apakah dia masih berkutat dengan komputernya? Atau diasedang mengintip kami barangkali?

Tibatiba dalam ayunan kemaluannya yang sudah demikian keras danberirama Donny berteriak …

Robby, ayoo, bantuin Aku ..,Dang…Ah, kurang asem anakanak ini.Janganjangan mereka memang melakukan konspirasi untuk menyetubuhiku saatada kesempatan disuruh mamanya untuk mengirimkan oleholeh itu. Kemudian kulihat Robby dengan tenangnyamuncul menuju ke dapur dan berkata ke DonnyAku kebagian apanya Don?Tuh,lu bisa ngentot mulutnya. Dia mau kok.Duh, katakata binal yang mereka ucapkan dengan kesan seolaholah Aku ini hanya obyek mereka.Dananehnya ucapanucapan yang sangat tidak santun itu demikian merangsang gairah gairahku, sangat eksotikdalam khayalku.Aku langsung membayangkan seolaholah Aku ini anjing mereka yang siap melayani apapunkehendak pemiliknya.Aku melenguh keraskeras untuk merespon gaya mereka itu.

Kulihat dengan tenangnya Robby mencopoticelananya sendiri dan lantas meraih kepalAku dengan tangan kirinya, dijambaknya rambutku tanpamenunjukkan rasa hormat padaku yang adalah teman mamanya itu.Untuk kemudian ditariknya mendekat ke kemaluannya
yang telah siap dalam genggaman tangan kanannya.kemaluan Robby nampak kemerahan mengkilat. Kepalanya menjamur besar diujung batangnya.Saat bibirku disentuhkannya aroma kemaluannya menyergap hidungku yang langsung membuat Aku kelimpunganuntuk selekasnya mencaplok kemaluan itu. Dengan penuh kegilaan Aku lumati, jilati kulum, gigitikepalanya, batangnya, pangkalnya, biji pelernya.Tangan Robby terus mengendalikan kepalAku mengikuti keinginannya. Terkadang dia buat maju mundur agarmulutku memompa, terkadang dia tarik keluar kemaluannya menekankan batangnya atau pelirnya agar Akumenjilatinya.

Duh, Aku mendapatkan sensasi kenikmatan seksualku yang sungguh luar biasa …

Sementara di belakang sanasi Donny terus menggenjotkan kemaluannya keluar masuk menembusi kemaluannya sambil jarijarinya mengutikutik dan disogoksogokkannya ke lubang pantatku yang belum pernah Aku mengalami cara macam itu.Oke,suamiku adalah lelaki konvensional.Saat dia menggauliku dia lakukan secara konvensional saja. Sehingga saat Aku merasakan bagaimanaperbuatan teman dan anak sahabatku ini Aku merasakan adanya sensasi baru yang benarbenar hebatmelanda Aku.Kini 3lubang erotis yang ada padaku semua dijejali oleh gairah gairah mereka.

Aku benarbenar jadilupa segalagalanya. Aku mengenjotenjot pantatku untuk menjemputi kemaluan dan jarijari tangan Donnydan menganggukanggukkan kepalAku untuk memompa kemaluan Robby.Ah, Tante,mulut Tante sedap banget, sih. Enak kan, kemaluanku. Enak, kan? Sama kemaluan Oom enak mana?Ntar Tante pasti minta lagi,nihDia percepat kendali tangannya pada kepalAku. Ludahku sudah membusa keluar dai mulutku. kemaluan Robbysudah sangat kuyup.Sesekali Aku berhenti sessat untuk menelan ludahku.Tibatiba Donny berteriak dari belakang,Aku mau keluar nih, Tante.

Keluarin di memok atau maudiisep nih? …

Ah, betapa nikmatnya bisa meminum air mani anakanak ini. Mendengar teriakan Donny yang nampaknya sudahkebelet mau muncratkan air maninya,Aku buru-buru mengeluarkan kemaluan Robby dari mulutku. Aku bergerak dengan cepat
jongkok sambil mengangakanmulutku tepat di ujung kemaluan Donny yang kini penuh giat tangan mengocokocok kemaluannya untukmendorong agar air maninya cepat keluar.Kudengar mulut terus meracau, Minum air maniku, ya, Tante, minum ya, minum,
nih, Tante, minum ya ,makan air maniku ya, Tante, makan ya, enak nih, Tante, enak nih air maniku, Tante, makan ya…Air mani Donny muncratmuncrat ke wajahku, ke mulutku, ke rambutku. Sebagian lainnya tampak mengalir dibatang dan tangan. Yang masuk mulutku
langsung Aku kenyamkenyam dan kutelan.

Yang meleleh dibatang dan tangannya kujilati kemudian kuminum pula.Kemudian dengan jarijarinya Donny mengorek yang muncrat ke wajahku kemudian disodorkannya ke mulutkuyang langsung kulumati jarijarinya itu.
Ternyata saat Robby menyaksikan apa yang dikerjakan Donny dianggak mampu menahan diri untuk mengokokocok juga kemaluannya. Dan beberapa saat sesudah kemaluan Donny menyemprotkan air maninya, menyusul kemaluan Robby mengeluarkan banyak air maninya
ke mulutku. berbeda,air mani Donny serasa madu manisnya, sementara air mani Robby sangat gurih seperti air kelapa muda.Dasar anak muda, gairah mereka tak pernah bisa
terpuaskan. Belum sempat Aku beristirahat mereka mengajakAku ke kasur pengantinku.

Mereka tidak mau tahu kalau Aku masih mengagungkan kasur pengantinkuyang hanya Oke saja yang boleh ngentot Aku di atasnya …

Setengahnya mereka menggelandang Aku memaksamenuju kamarku.Aku ditelentangkannya ke kasur dengan pantatku berada di pinggiran ranjang.Robby menjemput satutungkai kakiku yang dia angkatnya hingga nempel ke bahunya.Dia tusukan kemaluannya yang tidak surut ngacengnya sesudahnya seperti banyak menyemprotkan air mani untukmenyesaki kemaluanku, kemudian dia pompa kemaluanku dengan cepat kesamping ke kanan, kiri, ke atas, ke bawah dengan penuh irama. Aku merasakan titik menyentuh dinding rahimku dan Aku langsung menggelinjang dahsyat. Pantatku naikturun menerima tusukantusukan kemaluan yang sah si Robby. Sementara itu Donny menarik tubuhku agarkepalAku bisa menciumi dan mengisap kemaluannya.

Kami bertiga kembali mengarungi samudra nikmatnyagairah yang nikmatnya tak terperi. Hidungku menikmati banget aroma yang menyebar dari selangkangan Donny. jilatan lidah dan kulumanbibirku pembohong melata ke seluruh kemaluan Donny.Kemudian untuk memenuhi kehausanku yang sangat sangat, paha Donny kuraih ke atas kasur sehingga satukakinya menginjak ke kasur dan membuat posisi pantatnya menutupi wajahku. Dengan mudah tangan Donnymeraih dan meremas susususu dan pentilku.Sementara hidungku setengah terbenam ke celah pantatnya dan bibirku tepat di bawah akar pangkalkemaluannya yang keras menggembung_Aku menggosokgosokkan seluruh wajahku ke celah bokongnya itu sambil tangan kananku ke atas untukngocok kemaluan Donny.

Duh, aku kini tenggelam dalam aroma nikmat yang tak terhingga …

Aku menjadikesetanan menjilati celah pantat Donny.Aroma yang menusuk dari pantatnya semakin membuat Aku pembohong tak terkendali.Sementara di bawah sanaRobby yang rupanya bagaimana melihat Aku begitu pembohong menjilati pantat Donny langsung dengan buasnyamenggenjot kemaluanku.Dia memperdengarkan racauan nikmatnya,Tante, kemaluanmu enak, Tante, kemaluanmu Aku entot, Tante, kemaluanmu Aku entot, ya, enak, nggak, heh?, Enakya, kemaluanku, enak
Tante, kemaluanku?. Saya juga membalas erangan, desahan dan rintihan kenikmatan yangsangat dahsyat. Dan ada yang rasa yang demikian menggairahkan merambat dari dalam kemaluanku. Aku tahu orgasmeku sedang menuju ke ambang puncak kepuasanku. Gerakkanku semakin
menggila, semakin cepat dan keluar dari keteraturan.Kocokkan diterima di kemaluan Donny semakin kencang.

Naiknaikpantatku menyambut kemaluan Robby semakin cepat, semakin cepat, cepat, cepat, cepat.Dan teriakanku yang rasanya membahana dalam kamar pengantinku tak mampu kutahan, meledak disertaibobolnya pertahanan kemaluanku. Cairan gairahku tumpah ruah membasah dab membusa mengikuti batangkemaluan yang masih semakin kencang menusukki kemaluanku.Dan Aku memang tahu bahwa Robby juga hendak melepas air maninya yang kemudian dengan rintihan kenikmatannyaakhirnya menyusul sedetik setelah cairan gairahku tertumpah. Kakiku yang sejak tadi telah berada dalampelukannya disedoti dan gigitinya hingga meninggalkan cupangcupang kemerahan.Sementara Donny yang sedang menggapai menuju puncak pula,meracau agar Aku mempercepat kocokkankemaluannya sambil tangan keraskeras meremasi buah dadaku hingga Aku merasakan pedihnya.

Dan saatpuncaknya itu akhirnya datang …

dia melepaskan genggamannya diterima untuk dia mengocok sendiri kemaluannyadengan kecepatan tinggi hingga air maninya muncrat semburat tumpah ke tubuhku. Aku yang tetap penasaran, meraih batang yang berkedutkedut itu untuk kukenyoti, mulutku mengisapisapcairan maninya hingga akhirnya semuanya reda.Jarijari membawa mencoleki air mani yang tercecer ditubuhku untuk Aku jilat dan isap guna mengurangi dahaga gairahku.Sore harinya, walaupun Aku belum sempat merasakan getuk kirimannya yang kini berada di lemari eskudengan penuh semangat dan terima kasih Aku menelepon Sintya.

Wah,terima kasih banget atas kirimannya ya. Karena sudah lama Aku tidak merasakannya ya, nikmatbanget rasanya. Ada gurihnya, ada manisnya, ada legitnya, kataku sambil selintas mengingat kenikmatanyang Aku raih dari Robby anaknya dan Donny teman.tertawa senang sambil menjawab, Nyindir, ya. Memangnya kerajinan tanduk dari Pucang (sebuah desadi utara Magelang yang menjadi pusat kerajinan dari tanduk kerbau) itu serasa getuk kesukaanmu itu.Ntar deh kalau Aku pulang lagi, kubawakan sekeranjang getukmu.Aku gemetar dan terbatukbatuk. Mati Aku, demikian pikirku.Ternyata bingkisan dalam kulkas itu bukan mendapatkan kesukaanku. Demikianlah Kisah Seru – Hadiah Dari Sahabat Sejati.

Klik Disini, Daftar Platform Hongkong Aman dan Terpercaya Sejak 2014


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *