Kisah Seru – Bercinta Dengan Cowok Yang Masih Perjaka Beberapa tahun ke belakang, rumahku memang tergolong bebas untuk siapa saja. Mereka bebas datang kapanpun dan dengan siapa pun. Khususnya abege-abege yang Broken Home. Mau cewek atau cowok. Kadang aku berfkir, kenapa ortu ku mengijinkan ya? Apa mreka ga takut barang-barang ada yang hilang?Terbukti salah 1 hp dari mreka pernah hilang digondol teman-teman mreka2 juga.Tapi lama kelamaan aku makin terbiasa dengan kehadiran mereka. Kata ortuku, kasian mereka yang jauh dari orang tuanya. Aku jarang sekali keluar kamar, meski mereka datang, aku selalu diam di dalam kamar. Untuk apa keluar? Di kamar sudah ada tv, dan kamar mandi. Mau makan cukup kedap air yang posisinya dekat dengan kamarku.

Segala yang aku perlukan tinggal aku minta belikan pada mereka siapa saja yang ada dirumah.
Suatu hari, tiba-tiba aku mendengar suara laki-laki yang menyanyi-nyanyi di luar kamarku. Aku merasa baru mendengar suara itu. Penasaran, aku keluar menuju dapur yang berada dekat dengan ruang tengah yang biasa dipakai kumpul oleh mreka. Diam didekat pintu dapur sambil lirik sana sini, basa-basi menyapa mereka, mungkin hari itu sekitar kurang lebih 15 orang yang sedang berada dirumahku. Bisa lebih dari 20 orang kalau dimalam minggu. Mereka biasa ketawa-ketawa, main gitar, minum-minum alkohol, kalau sedang mood, aku suka ikut sebentar hanya untuk minum.
Pada saat itu, munculku akhimnya berakhir pada seorang laki-laki berperawakan tinggi, dengan tubuh tegap dan kulit putih. Sial! Cowok ini langsung bikin aku tertarik Gumamku dalam hati. Lalu dengan terlihat dingin.laki-laki itupun pandangan ke belakang. Dengan acuh nya akupun memesann muka dan kembali ke dalam kamar. Di dalam kamar aku langsung terduduk di atas kasur. Bayangan sosok laki-laki yang berada didepan kamarku terus saja ada dikepalaku. Aku harus mendapatkannya. Hari terus berlalu, laki-laki itu belum kembali ke rumahku. Aku fikir dia bukan seperti anak-anak yang lainnya.Yang tidur dirumahku.Emm, mungkin dia bukan anak Broken Home juga.Paling iseng-iseng maen.
Tapi, aku ga boleh nyerah buat dapetin dia.
Siang itu,aku melihat ada Farel, salah 1 anak paling lama yang suka tinggal dirumahku sedang menaiki tangga sambil membawa ember jemuran pakaiannya.Aku lalu menyusul ke tempat jemuran. Sembari menjemur, farel masih tidak sadar kalau ada aku di sampingnya.Hahaha, dasar cowok, pandangan matanya hanya bisa melihat lurus kedepan. Tidaksperti wanita yang bisa melihat samping kanan kiri meskipun dia sedang menatap lurus ke depan. Kucolek pinggangnya. “Wadaw teteh, kirain siapa!” Kata Farel, terlihat dia sangat kaget “Hahahahhaa, serius amat sih ngejemurnya.” Kataku sambil tertawa terbahak-bahak.
Lalu aku duduk disalah 1 bangku yang memang disediakan di atas untuk nongkrong anak-anak. Farel melanjutkan menjemur pakaiannya. “Rel, kemaren-kemaren siapa ada cwo yang pake jaket coklat?” Tanyaku “Yang mana tehnya?” Tanyanya balik. “itu yang rambutnya cepak pinggir-pinggirnya.” Jawabku. Farel terlihat berpikir dan mengingat-ingat. Dia menjemur pakaian terakhimnya “Oohhh itu.ltu si Budi. Deket kok rumahnya teh.Tapi dia tinggal sendiri,atautunya jadi TKW.”
Kata Farel sambil menghampiriku dan duduk di sampingku.
“Kenapa?Tumben sihteteh tanya-tanya orang yang datang ke rumah, biasanya juga isyarat” Lanjutnya sambil cengengesan. “Ya pingin aja atuh, namanya juga penasaran.” Jawabku.
“Cieeee penasaran, pasti ada maunya.” Goda Farel. Dia melihat Hpnya yang tiba-tiba berdering. Aku cuma mesem-mesem digoda sperti itu. “Tapi teh, dia juga nanyain teteh lho. Aku bilang aja jangan macem-macem ke teteh, karna teteh yang punya ini rumah. Dia nanya ke aku, katanya kok teteh pake pakaiannya seksi. Aku bilang aja, kalo emang kelakuan teteh tuh ga ada malunya, aurat diliat-liat. Hahahahahaaa.” Farel tertawa-bahak. Aku gak memperdulikan ucapan Farel soal pakaianku, yang ku fikir hanya seberapa bisa dekat dengan Budi.
“Kapan Budi kesini lagi?” Tanyaku. “Lah kayanya dia ada dibawah deh sekarang.

Tadi kan yangsms dia.Katanya dah ada dirumah ini.” Jawaban Farel membuat aku kaget dan senang “Serius Rel?Yuk ah ke bawah” kataku sambil berdiri dan berjalan cepat menuju tangga untuk kebawah tanpa memperdulikan jawaban Farel. Dibawah, diteras rumah, aku melihat Budi sedang duduk didepan jendela kamarku.Menunggu Farel mungkin. Kepalanya yang tadi menunduk melihat hpnya, sekarang menengadah melihatku Dengan tanpa basa-basi aku mendekatinya lalu tersenyum. “Hei, Budi ya? Boleh minta no hp nya?” Kataku. Aku memang wanita yang malas berbasa-basi, kalau ada maunya, langsung bicara saja. ltu lebih enak menurutku. “Eh teteh, boleh.” Jawabnya terlihat sedikit kaget mendengar todonganku, lalu dia mengotak atik hpnya lalu menyerahkan padaku.
Disana kulihat sebaris nomor hp.
Kucatat di hp ku. “Makasih ya.” Kataku sambil lewat dan masuk ke rumah lalu ke kamarku. Gilak, aku seneng banget dapet no hp nya. Pelan-pelan tapi pasti, aku kudu ngerasain ngentod ama dia. Akhirnya setiap hari, kami sms dan. Bahkan saat dia ada dirumahkupun aku masih sms dia. Aku tetap malas keluar kamar. Hingga suatu hari, pembicaraan kami mengarah pada selangkangan. Dia dengan polosnya bilang, kalau belum pernah ML WTF, berarti dapet perjaka lagi nih, fikirku. Aku terus memancingnya sampai dia tertarik ingin melakukannya. Dan pancinganku gak sia-sia .
Saat dia sedang berada dirumahku, aku bilang, nanti malam dia kudu tidur dirumah ku bersama yang lainnya. Tengah malam dia keluar kamar dan menungguku didapur. Semuanya berjalan sesuai rencana.Tengah malam itu kami sudah berdua didapur yang remang-remang. Aku duduk di atas meja dapur, dia berdiri didepanku. Dengan lahapnya dia mencium bibirku dan meremas-remas payudaraku. Dia lalu memintaku mengikuti kekamar mandi tarnu yang memang dekat dengan dapur.Tanpa basa basi lagi, dia dengan agak kasar menyuruhku menungging dengan bertumpu pada tangan dan lututku di atas toilet duduk. Aku menurutnya. Aku yang hanya memakai baju tidur dengan model tengtop longgar dan terusan rok pendek, tanpa beha dan tanpa celana dalam akan memudahkan kami untuk ngentod. Dengan keadaan kamar mandi yang gelap, dia sepertinya suka, sulit mencari lubang mana yang benar.
Akhirnya aku tuntun tititnya menuju lubang memekku.
Dan Blesssss, tititnya masuk ke dalam memekdau. Aku mendesah kecil, takut terdengar orang serumah. Dia mengocok tititnya dengan cepat. Desahannya terdengar agak berburu. Dan crooottt, crooott…Ada rasa cairan
hangat menyirami memekku, mungkin cuma 2menit goyangannya dan dia sudah mengeluarkan spermanya ke dalam memekku. Aghhhh, padahal aku belum apa-apaTapi aku maklumi sih. Namarya perjaka. Kebanyakan belum bisa mengatur nafsunya. “Aghhh teteh maaf.” Katanya sambil membalikan tubuhku. Dia jongkok dihadapanku yang terduduk di atas toilet. Aku tersenyum dan mengelus wajahnya. “Gak papa Bud, kan nanti bisa lagi.”Kataku. “Oh jadi boleh lagi? Sekarang yuk, di meja dapur.” Katanya sambil menarikku keluar kamar mandi dapur kembali. Dengan masih terburu-buru, dia menciumi wajahku, bibirku dan memainkan ciuman didaerah payudaraku.
Ughhh rasanya ingin mendesah, tapi ga bisa karna takut membangunkan ortuku atau orang yang ada dirumah. Masih dengan tidak sabarnya, dia membuat pahaku mengangkang, dan dia menusukkan 1 jaringa ke dalam lobang memekku Ughhhh aku mendesah pelan. Budi mencium bibirku, agar tidak keluar desahan yang lebih hebat saat dia mengocok keluar masuk jari nya di dalam memekku. Aku terhentak agak keras dengan tangan bertumpu ke belakang saat Budi menusukkan dalam-dalam ukuran ke dalam memekku, lalu dia menggoyang-goyangkannya di dalam tanpa dia maju mundurkan. Siaaallll, itu tepat banget didaerah g-spotku. Lngin rasanya aku terak menikmati kenikmatan itu.
Tapi sayangnya gak bisa.
Dengan sedikit kasar, Budi menarik tubuhku agar bisa mencium bibirku. Mungkin dia khawatir aku beneran teriak Aku melepaskan ciumannya dan memohon untuk dia memasukkan tititnya ke dalam memekku. “Masukin dong sayang, udah gak kuat.” Kataku dengan mata sayu menatapnya. Cahaya remang-remang yang masuk ke dapur dari ruang keluarga, membantu ku melihat tititnya yang lumayan besar dan putih. Aku memegang tititnya dan dengan perlahan mengarahkan ke memekku dengam posisi aku mengangkang lebar diatas meja dapur. Dan sekali lagi, berkah…. Kontol yang nikmat itu masuk ke dalam memekku.
Aghhh, shiitttt nikmatnyaaa… Budi membiarkan beberapa detik tititnya didalam memekku. Lalu dengan ritme perlahan, dia menarik dan memasukkan kembali tititnya ke dalam memekku. Dengan tubuh menyender ke tembok dan kaki mengangkang lebar, aku bisa melihat tititnya yang keluar masuk ke dalam memekku. Aghh, rasanya benar-benar nikmat. Sialnya aku gak bisa mendesah dan berteriak. Dengan terus mengocok,Budi menciumi leherku, aku benar-benar nyerah kalau sudah diciumi bagian kuping dan leher.Tanpa lama-lama lagi, aku memeluknya erat dan sedikit menggigit pundaknya agar tidak teriak. Ya, saat itu aku orgasme. Orgasme yang sangat nikmat. Nafasku berburu.
Terdengar pula nafas Budi ikut menjadi cepat.
Dan genjotannya pun sangat menghentak-hentakkan tubuhku.Dan tiba-tiba tubuhnya mengejang didalam dekapanku. Ternyata dia orgasme lagi. Lama-lama melemah dan aku melepaskan pelukanku. *Kenapa?” Tanyaku. Buditersenyum dan mencium keningku. “Enak, makasih yateh.” Katanya.Aku ikut tersenyum. Kami berciuman sebentar. Dan tanpa banyak bicara lagi, aku membereskan bajuku. Terburu-buru masuk ke kamar tidurku dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan memekku drei sisa-sisa spermanya.sepertinya, Budi juga menuju kamar mandi tamu.
Dia tidak berani ke kamar mandi kamar yang dia tempati.Ahhahaaa mungkin takut membangunkan anak-anak yang sedang lelap tertidur. Setelah malam itu, kami jadi semakin dekat dan sering ngentod. Dirumahku atau pun lebih bebas dirumahnya yang memang dia tempati sendirian.Bahkan kami pernah melakukan disiang bolong. ditempat umum. Ya tempat olah raga yang disana terdapat panggung kecil. Disisi panggung itulah aku menungging merasakan genjotan titit mya yang benar-benar bikin aku ketagihan. Demikianlah Misteri Nusantara – Bercinta Dengan Cowok Yang Masih Perjaka.
=== PREDIKSI HONGKONG HARI INI ===
Klik Disini, Daftar Platform Hongkong Aman dan Terpercaya Sejak 2014
Leave a Reply