kisaheru.com – Model Dewasa Ketagihan Dengan Sutradara , Nina, seorang wanita muda berusia 24 tahun, selalu bermimpi menjadi bintang. Dengan paras menawan dan tubuh sempurna, ia akhirnya berhasil menembus industri model setelah bertahun-tahun meniti karier dari bawah. Tawaran terbesar dalam hidupnya datang ketika seorang sutradara terkenal, Arman, memilihnya untuk menjadi wajah utama dalam sebuah iklan produk mewah. Namun, impian itu datang dengan harga yang tak pernah ia bayangkan.

Kilauan Karier dan Awal yang Manis
Di awal, Arman bersikap manis. “Kamu punya potensi besar, Nina. Ini kesempatan emas,” katanya saat pertama kali bertemu di audisi. Nina merasa diperlakukan istimewa, dan setiap pujian dari
Klik Bost untuk menonton vidio di atas tanpa iklan
Arman membuatnya yakin bahwa ia akan segera meraih puncak kesuksesan. Iklan ini bukan hanya pintu menuju popularitas, tetapi juga tiket untuk mengubah hidupnya dan keluarganya.
Namun, di balik senyum ramah Arman, tersimpan niat yang lebih gelap.
Awal Pelecehan
Malam itu, setelah sesi pemotretan yang melelahkan, Arman meminta Nina untuk menemuinya di ruang ganti, dalihnya untuk “membicarakan perkembangan peran.” Ia mulai dengan sentuhan kecil di bahunya, lalu beranjak lebih jauh. Nina merasa tidak nyaman, namun bingung bagaimana menolaknya tanpa merusak karier yang baru ia bangun.
@sahabatanim model yang ketagihan dengan artis dan sutradara nya sendiri #viralvideo #podcast #fyp #fypシ゚viral #model ♬ original sound Sahabat Anime
“Kalau kamu mau bertahan di industri ini, kamu harus belajar luwes,” bisik Arman dengan nada penuh tekanan. Nina tahu, satu kesalahan saja bisa menghancurkan segalanya. Ia pernah mendengar cerita-cerita gelap dari teman-teman model lain tentang bagaimana karier seseorang bisa hancur dalam sekejap karena menolak orang berkuasa.
Tekanan Demi Tekanan
Hari demi hari, pelecehan itu semakin menjadi-jadi. Setiap kali Nina merasa ingin melawan, bayangan kehilangan pekerjaan dan kesempatan menjadi bintang membelenggunya. “Hanya ini jalan untuk sukses,” pikirnya, meyakinkan diri bahwa semua ini sementara. Setiap kali kamera menyala, Nina tersenyum dan berpose sempurna, seolah tidak ada beban. Namun, di balik layar, hatinya terluka.
Setiap sentuhan yang tidak diinginkan dari Arman terasa seperti belenggu yang tak bisa ia lepaskan. Ia merasa seperti boneka yang dikendalikan—terpaksa tersenyum di depan publik, tetapi rapuh di balik panggung.
Bertahan Demi Mimpi
Nina mencoba bercerita kepada salah satu rekannya, tapi justru mendapat respons sinis. “Sudah biasa. Kalau kamu nggak bisa tahan, ya kamu nggak cocok di industri ini,” ujar rekannya, seolah menormalisasi pelecehan yang dialaminya. Dengan hati hancur, Nina menyadari betapa kejamnya dunia yang ia masuki.
Malam-malam panjang dilalui Nina dengan air mata. Namun, ia terus meyakinkan dirinya bahwa semua ini akan terbayar. “Aku harus kuat,” gumamnya setiap kali merasa putus asa. Kariernya memang semakin bersinar—wajahnya mulai terpampang di billboard dan sampul majalah, tetapi hatinya hancur setiap kali mengingat apa yang harus ia lalui untuk sampai di sana.
Akhir yang Tak Terduga
Sampai suatu hari, sebuah peristiwa mengubah segalanya. Seorang wartawan membocorkan kisah pelecehan di balik layar industri tersebut. Nama Arman muncul dalam laporan itu, dan beberapa model lainnya berani angkat bicara. Dunia mulai terbuka terhadap realitas gelap yang selama ini tersembunyi.
Nina berada di persimpangan. Ia bisa diam dan terus menikmati kariernya, atau ikut berbicara dan mempertaruhkan segalanya. Akhirnya, dengan keberanian yang terkumpul, Nina memutuskan untuk tidak lagi menjadi korban. “Sudah cukup,” ucapnya dengan tegas.
Kini, Nina bukan hanya dikenal sebagai model papan atas, tetapi juga sebagai suara keberanian bagi mereka yang tak berani bersuara. Meski perjalanan menuju kebebasan tidak mudah, ia tahu bahwa impian yang tercapai dengan harga diri utuh jauh lebih berharga daripada kilauan semu di balik layar.
Leave a Reply