kisaheru.com – Janda yang ketagihan dengan suami tetangga , Ratna (bukan nama sebenarnya) adalah seorang janda berusia 34 tahun yang tinggal di pinggiran kota kecil. Setelah suaminya meninggal dalam kecelakaan dua tahun lalu, Ratna berusaha membangun kembali kehidupannya dan merawat anak semata wayangnya, Nisa. Ia menjalani keseharian dengan tenang—sederhana namun cukup. Namun, di balik ketenangan rumah kecil itu, Ratna menyimpan trauma yang mendalam, yang membuatnya takut untuk keluar rumah.

Semuanya bermula dari perkenalannya dengan Pak Sandi, suami dari tetangganya sendiri. Awalnya, Pak Sandi bersikap ramah, sering mengantar bahan makanan atau menawarkan bantuan kecil dengan alasan simpati pada kondisi Ratna sebagai seorang janda. Ratna menyangka niat itu tulus dan merasa bersyukur masih ada orang baik di sekitarnya. Namun, semakin hari, sikap ramah itu berubah menjadi sesuatu yang mengerikan.

@sahabatanim ketagihan dengan suami tetangga #viralvideo #podcast #fyp #fypシ゚viral #suami ♬ suara asli – Sahabat Anime

Pak Sandi mulai menyentuh Ratna tanpa izin—awalnya sekadar meraba pundaknya saat berbincang di depan pintu, tetapi lama-lama sikapnya semakin agresif. Suatu malam, saat istrinya sedang pergi, Pak Sandi nekat datang ke rumah Ratna dan mencoba mendekatinya dengan dalih butuh tempat berteduh dari hujan. Meskipun Ratna menolaknya, ia tetap memaksa masuk dan mulai melecehkan secara verbal, bahkan berusaha menyentuh tubuhnya dengan paksa.

Klik Bost untuk menonton vidio di atas tanpa iklan

Ketakutan menyelimuti Ratna setiap kali ia mendengar langkah kaki Pak Sandi atau suara motornya. Ia mencoba melapor ke istrinya, Bu Sari, namun tanggapannya justru membuat luka di hati Ratna semakin dalam. Bu Sari malah menyalahkan Ratna, menuduhnya sebagai perempuan penggoda dan perusak rumah tangga. “Kalau kamu gak ngasih harapan, suamiku gak akan begitu!” kata Bu Sari dengan suara menyayat hati.

Klik Disini Untuk Daftar Di Situs ASIKTOTO , Bisa Buat Jadi Kaya Mendadak, Rungkad Di Awal Saldo Kembali 100%

Setelah kejadian itu, Ratna semakin jarang keluar rumah. Ia merasa seluruh tetangga menghakiminya dengan tatapan penuh curiga, meski ia sama sekali tidak bersalah. Trauma membuatnya merasa seolah setiap orang di luar sana adalah ancaman. Bahkan untuk sekadar belanja di warung, Ratna lebih sering menyuruh Nisa. Hidupnya menjadi semakin sempit, terbatas dalam empat dinding rumah yang mulai terasa seperti penjara.

Suatu hari, Pak Sandi kembali mencoba mendekati Ratna ketika ia sedang menjemur pakaian di halaman. Kali ini, Ratna tak sanggup lagi menahan rasa takut dan amarah. Dengan gemetar, ia berteriak kencang, hingga tetangga-tetangga keluar dan menyaksikan perbuatan Pak Sandi. Meski awalnya mereka enggan percaya, keberanian Ratna memecahkan kebisuan.

Kasus ini akhirnya dilaporkan kepada pihak berwenang. Meskipun perjalanan menuju keadilan tidak mudah, Ratna tahu bahwa ia tak bisa terus bersembunyi dalam ketakutan. Ia tak lagi ingin trauma menjadi penguasa hidupnya. Perlahan tapi pasti, Ratna mulai melangkah keluar, menjemput kembali kehidupannya. Kali ini, ia tak lagi sendiri—ada orang-orang yang mulai mengulurkan tangan untuk mendukungnya berdiri kembali.