Kenalan dengan Olivia
Di sebuah sekolah negeri yang ramai, semua murid berbondong-bondong datang untuk menimba ilmu, termasuk Olivia. Sebagai ketua OSIS, Olivia tidak dikenal hanya karena kepemimpinannya, tetapi juga karena pengaruhnya yang kuat di kalangan siswa. Di bawah kepemimpinannya, banyak event besar yang berhasil diselenggarakan, mulai dari konser musik dengan artis papan atas hingga menjadikan sekolah sebagai tuan rumah kompetisi olahraga antarsekolah. Prestasi-prestasinya menjadikannya menjadi sosok yang dihormati dan diidolakan di sekolah.
Kegiatan OSIS
Suatu pagi, setelah sampai di sekolah, Olivia tidak langsung menuju kelas. Ia memilih untuk mengunjungi ruang kerja OSIS, di mana sekitar 15 anggota lainnya telah menunggunya. Dalam suasana penuh semangat, mereka mulai membahas berbagai kegiatan yang akan diadakan bulan ini dan bulan depan. Olivia, dengan kepemimpinannya yang karismatik, memimpin pertemuan dengan penuh percaya diri, membahas setiap detail acara dengan antusiasme yang menular.
Daya Tarik Olivia

Olivia adalah gadis yang cantik dan sederhana, dengan tubuh yang proporsional dan sikap yang hangat. Meskipun banyak yang mengaguminya, Olivia tidak memiliki pacar di sekolah. Bagi Olivia, anak-anak di sekolahnya tidak memiliki daya tarik yang ia cari. Dia lebih tertarik pada pria yang lebih dewasa, yang menurutnya memiliki pemikiran dan kedewasaan yang lebih matang.
kesulitan anggaran
Namun, tantangan muncul ketika Olivia membutuhkan anggaran besar untuk melaksanakan sebuah acara besar di sekolah. Setelah mengajukan proposal kepada Pak Marwan, kepala sekolah yang bijaksana, ia mendapati bahwa anggaran yang diminta tidak dapat dipenuhi. Pak Marwan menjelaskan bahwa sekolah tidak memiliki dana sebanyak yang diperlukan dan meminta Olivia untuk datang ke rumahnya untuk membicarakan proposal tersebut lebih lanjut.

Pertemuan di Rumah Pak Marwan
Perjanjian Gelap Olivia; Singkat cerita, Olivia pun datang ke rumah Pak Marwan. Dalam suasana formal, mereka membicarakan rincian proposal dan kebutuhan anggaran. Namun pembicaraan itu berbelok ketika Pak Marwan, yang sudah lama menduda, mengajukan syarat. Ia menyetujui usulan Olivia, tetapi dengan satu permintaan: Olivia harus memuaskan hasratnya. Ketika mendengar tawaran tersebut, Olivia terkejut dan langsung menolak. Namun, setelah mempertimbangkan kembali, dia mempertimbangkan tawaran itu. Ketertarikan yang sedikit ada terhadap pria matang mulai membuatnya berpikir ulang.
Keputusan Sulit
Setelah melalui pertimbangan yang berat, Olivia akhirnya menyetujui kesepakatan tersebut. Dia sadar bahwa ini adalah jalan pintas untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan, meskipun itu berarti mengorbankan prinsip dan moralnya. Meskipun tidak nyaman, Olivia merasa terpaksa melakukannya demi kesuksesan acara yang telah lama ia impikan.

gemuk dari pilihan
Sejak kejadian tersebut, Olivia mulai mendapatkan sokongan dana yang besar dari sekolah untuk setiap acara yang diusulkannya. Semua tampak berjalan lancar, namun di balik kesuksesannya, terdapat beban yang harus ia pikul. Dia harus menyimpan rahasia ini dari teman-temannya dan bahkan dari anggota OSIS lainnya. Meskipun berhasil, Olivia merasa terjebak dalam kesepakatan terlarang yang harus ia jalani.
Penutup
Kisah Olivia adalah cerminan dari dilema yang sering dihadapi oleh banyak orang dalam mengejar ambisi. Di satu sisi, ada keinginan untuk mencapai sesuatu yang besar dan diakui, sementara di sisi lain, ada nilai-nilai moral yang harus dipertahankan. Olivia harus menanggung konsekuensi dari pilihannya, dan setiap keputusan yang diambilnya akan membentuk siapa dirinya di masa depan. Ketika ambisi bertemu dengan pengorbanan, pertanyaan yang muncul adalah: seberapa jauh kita bersedia melangkah untuk mencapai tujuan kita?

Leave a Reply