Teman-teman memang sering jadi sumber kebahagiaan…

Kisah Seru – Kuda – Kudaan Dengan 2 Wanita Enaknya Bukan Utama tapi terkadang juga membuat kepala pusing. Seperti kejadian yang baru saja aku alami ini. Temanku yang baterai HP-nya habis, bukannya hanya meminjam HP saja, tapi dia malah menyuruhku untuk mengecasnya juga. Memang tidak sopan, tapi demi menjaga hubungan dengan baik, saya tetap melakukannya dengan senyuman. Toh, yang penting dia bahagia dan tidak merasa sedih.

Sebagai sahabat, aku selalu berusaha mengingat betapa berharganya mereka dalam seumur hidup. Bagaikan bumi tanpa pergantian hari, hidup tanpa sahabat terasa hampa. Bersama teman, kita bisa berbagi cerita, meluapkan isi hati, hingga saling membantu dalam berbagai situasi. Namun, terkadang, ada juga sisi lucu dan menyebalkan dari hubungan persahabatan ini.

Contohnya, setelah HP-nya kembali ke tangan …

hari ini aku malah menerima miss call dari nomor pribadi. Awalnya, aku mengira itu dari teman dan sahabat tadi. Dia memang sering iseng miss call sana-sini. Biasanya, aku hanya memaklumi karena tahu itu hanya ulah iseng belaka. Tapi ketika aku mengangkat panggilannya, belum sempat bicara, eh, malah langsung memutuskan!

Kuda - Kudaan Dengan 2 Wanita Enaknya Bukan Utama
Kuda – Kudaan Dengan 2 Wanita Enaknya Bukan Utama

Bayangkan betapa mengecewakannya itu, terutama di jam-jam sibuk. Rasanya ingin sekali memarahi pelakunya, tapi aku mencoba menenangkan diri. Lama-lama, aku sudah menganggap kejadian ini sebagai hal yang wajar, meski kalau terlalu sering, rasanya seperti aku jadi artis yang dikejar-kejar penggemar.

Saya jadi berpikir, orang-orang yang suka melakukan hal seperti ini …

miss call tanpa henti atau iseng-iseng mengganggu—mungkin sudah masuk kategori mengganggu ketenangan orang lain. Apalagi kalau dipikir lebih jauh, ini bisa dianggap pelanggaran hukum. Jadi, buat kalian yang suka iseng seperti ini, hati-hati saja ya. Bisa-bisa dijerat pasal undang-undang!

Itulah pengalaman unik sekaligus menyebalkan yang aku alami di belakangan ini. Sahabat memang sering membawa warna dalam hidup, tapi ada kalanya juga bikin kita tarik napas panjang sambil bilang, “Sabar, sabar, yang penting tetap berteman baik.”

Tapi kebanyakan, setelah aku menelusuri, teman-teman yang ngaco dan suka menggodaku….

Kalau sudah begitu, rasanya ingin sekali menjitak kepala mereka. Tapi apa gunanya marah? Teman jahil memang biasa iseng. Kalau sudah bosan, biasanya mereka juga akan berhenti sendiri.

Namun, dari pengalaman miss call yang menyebalkan, ada satu yang ternyata membawa kenikmatan tiada tara. Sungguh kejadian yang tidak disangka-sangka, seperti jatuhnya durian runtuh. Berikut ini ceritaku—cerita yang mungkin akan terasa menarik bagi yang membaca. Semoga terhibur dan maaf jika masih acak-acakan.

Cerita ini berawal dari perkenalanku dengan seorang wanita karir …

yang entah bagaimana caranya mengetahui nomor kantorku. Siang itu, saat aku hendak makan siang, tiba-tiba telepon kantorku berbunyi. Operator memberi tahu bahwa ada telepon dari seorang wanita yang tidak mau menyebutkan namanya. Setelah aku angkat, suara lembut terdengar dari seberang.

“Halo, selamat siang, Joko,” suara wanita itu terdengar sangat manja.

Halo juga, siapa kamu ini? tanyaku penasaran.

“Namaku Karina,” jawab wanita itu memperkenalkan diri.

“Maaf, Mbak Karina tahu nomor telepon kantor saya dari mana?” tanyaku, mencoba menyelidiki.

“Oh iya, aku teman Yanti. Dari dia aku dapat nomor kamu,” jelasnya.

“Ooo… Yanti,” sahutku dengan nada datar. Aku langsung teringat pada Yanti, seorang wanita karir yang juga pernah mewarnai kehidupanku sebelumnya.

“Bagaimana kabarnya Yanti? Di mana dia tinggal sekarang?” tanyaku dengan sedikit penasaran …

“Baiklah. Sekarang dia tinggal di Surabaya. Dia titip salam kangen untuk kamu,” jelas Karina.

Sekitar 10 menit kami menjepit seperti orang yang sudah lama saling mengenal. Suara Karina yang lembut dan manja membuatku menerka-nerka bagaimana bentuk fisiknya. Saat aku mulai membayangkan rupa wanita itu, tiba-tiba suara Karina membuyarkan lamunanku.

“Halo… Joko, kamu masih di situ?” tanya Karina.

“Iya…iya, Mbak,” jawabku sedikit gugup.

“Hayo, lagi mikirin siapa? Mikirin Yanti, ya?” godanya lewat telepon.

“Nggak kok, malah mikirin Mbak Karina,” celetukku spontan.

“Masa sih? Aku jadi GR, deh,” balasnya dengan nada menggoda.

“Joko, boleh nggak aku bertemu denganmu?” tanyanya tiba-tiba.

“Boleh aja, Mbak. Bahkan aku senang bisa bertemu denganmu,” jawabku bersemangat.

“Oke, kita ketemuan di mana nih?” tanyanya antusias.

“Terserah Mbak, Joko sih ikut aja,” sahutku pasrah …

“Oke deh, nanti sore aku tunggu kamu di McDonald’s Plasa Senayan,” katanya.

“Oke, sampai nanti, Joko. Aku tunggu kamu jam 18.30,” katanya sebelum menutup telepon.

Aku segera meluncur ke kantin untuk makan siang yang sempat tertunda, sambil membayangkan wajah wanita yang baru saja meneleponku. Setelah makan, saya kembali ke kantor dan melanjutkan aktivitas seperti biasa.

Tanpa terasa, waktu menunjukkan pukul 17.00 …

Saatnya pulang kantor dan bersiap-siap untuk bertemu dengan Karina. Sebelum berangkat, aku mandi di kantor dan membersihkan diri. Untuk perlengkapan mandi, saya sengaja membeli di kantin. Aku tidak mau bertemu dengan Karina dalam keadaan kotor atau bau badan.

Setelah selesai, saya langsung meluncur ke Plasa Senayan dengan mobil Kijangku. Jam menunjukkan pukul 18.15 ketika aku tiba. Aku memarkir mobil di lantai dasar dan segera menuju McDonald’s seperti yang dikatakan Karina.

Aku memilih duduk di sisi pagar jalan …

sehingga bisa melihat orang-orang lewat lalang di area pertokoan. Saat mataku menyapu pemandangan sekitar, pandanganku berhenti pada seorang wanita setengah baya yang duduk sendirian.

Wanita itu terlihat berusia sekitar 32 tahun. Wajahnya yang putih bersih dan cantik, membuatku takjub. menatapku, yang entah kenapa menjadi nakal, mencoba menjelajahi keindahan tubuhnya. Bagian tubuhnya depan terlihat menonjol, kaki jenjangnya, dan bagian pahanya yang berwarna putih terlihat jelas di balik rok mininya. Pemandangan itu semakin membuat penasaran.

Dalam hati, aku berharap wanita itu adalah Karina …

orang yang meneleponku tadi siang. Betapa bahagianya jika benar demikian, dan saya semakin senang membayangkan kemungkinan bisa lebih dekat dengannya.

Tiba-tiba, wanita itu berdiri dan mendekati tempat dudukku. Dadaku berdegup kencang ketika dia benar-benar mengambil tempat duduk semeja denganku.

“Maaf, apakah kamu Joko?” tanyanya sambil melihat dengan senyuman.

“Lya… lya… Kamu pasti Karina,” tanyaku sambil berdiri dan mengulurkan tangan.

Jarinya yang lentik disentuh untuk bersalaman. Ku terasa berdesir darah ketika tangan yang lembut dan halus diremas dengan penuh perasaan.

“Silakan duduk, Karina,” ujarku sambil menarik satu kursi di depanku.

“Terima kasih,” balasnya dengan senyuman manis.

“Dari tadi kamu duduk di situ, kok nggak langsung ke sini aja sih?” tanyaku penasaran.

“Aku tadi sempat ragu-ragu, apakah kamu memang Joko,” jelasnya.

“Aku juga tadi berpikir, apakah wanita cantik itu adalah kamu,” sahutku sambil tersenyum.

Kami pun mulai bercerita panjang lebar tentang berbagai hal yang bisa dibahas. Sesekali, kami saling bercanda, menggoda, dan bahkan berbicara sedikit ‘menyerempet’ ke arah topik yang lebih intim. Lesung pipi Karina yang dalam semakin mempercantik wajahnya yang matang dan memikat.

Dari percakapan tersebut, saya mengetahui bahwa Karina adalah seorang pengusaha yang sedang bertugas di Jakarta selama empat hari untuk menyelesaikan urusan kantornya.

“Karin, kamu kenal Yanti di mana?” tanyaku, penasaran.

“Yanti itu teman chattingku di YM. Kami sering online bareng dan terbuka satu sama lain tentang banyak hal. Bahkan urusan rumah tangga atau hal pribadi, termasuk masalah seks,” jawabnya mulut dengan mungilnya yang penuh semangat.

“Emangnya Yanti menikah kapan? Kok aku nggak pernah diberitahu sih?” tanyaku semakin penasaran.

“Dia menikah dua minggu yang lalu, dan aku juga nggak tahu kenapa dia tidak mau memberi tahu kamu sebelumnya,” jelasnya penuh pengertian.

“Ooo, begitu…” balasku sambil manggut-manggut.

“Ini adalah hari pertamaku di Jakarta, dan aku berencana menginap selama empat hari sampai urusan kantorku selesai,” tambah tanpa aku tanya.

“Sebenarnya tadi Yanti juga mau datang. Tapi berhubungan dengan acara keluarga, kemungkinan dia baru bisa datang besok,” katanya sambil tersenyum.

“Memangnya Mbak Karina menginap dimana nih?” tanyaku penasaran. “Kebetulan sama kantor sudah dipesankan kamar buat aku di hotel H…” jelasnya. “Mmm,emanenya Mbak
sama siapa sih?” tanyaku menyelidik. “Ya sendirilah, Joko… Makanya saat itu aku tanya Yanti,” katanya Tanya apa?” ​​tanyaku mengejar. “Apakah punya teman yang bisa menemaniku selama aku di jakarta,” katanya. “Dan dari situlah aku tahu nomor telepon kamu,” lebih lanjutnya.

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10.25 wib …

dan aku melihat sekelilingku pertokoan mulai sepi karena memang sudah mulai larut malam.Dan toko pun sudah mulai tutup.”Jok… Kamu mau anter aku balik ke hotel negak?” tanyanya. “Boleh, masa iya sih aku tega sih biarin kamu balik ke hotel sendirian,” kataku.Setelah percakapan singkat kami segera menuju parkiran mobil dan segera meluncur ke hotel H… Yang tidak jauh dari pusat pertokoan Plasa Senayan.

Aku dan Karina mengendarai lift untuk naik ke lantai 5. dan sesampainya di depan ruangan, Karina menawarkan aku untuk masuk sejenak. Bau parfum yang mengundang syaraf kelaki-lakianku serasa berontak ketika berjalan di belakangnya. Dan ketika aku hendak masuk ternyata ada dua orang wanita yang sedang asyik ngegosip dan mereka pun tersenyum setelah aku masuk kekamarnya. Dalam batinku. aku tenyata dibohongi ternyata dia nerak sendiri.

Karina pun memperkenalkan teman-temannya yang cantik …

dan juga sex yang berbadan tinggi dan juga mempunyai payudara yang besar dia adalah Miranda(36b) sedangkan yang mempunyai badan yang teramat sexy ini dan juga berpayudara yang sama besarnya bernama Dahlia(36b). Dan mereka pun mempersilahkan aku duduk.Tanpa dikomando lagi mereka pun perlahan-lahan membuka memulai pakaian mereka satu persatu, aku hanya bisa melotot saja tak berkedip sekali pun,tak terasa adik kecilku pun segera bangun dari tidurnya dan segera bangun dan langsung mewujudkan seketika itu juga .

Setelah mereka telanjang bulat terlihatlah pemandangan yang sangat indah sekali dengan payudara yang besar, Karina pun langsung menciumku dengan ganasnya aku sampai nggak bisa bernapas karena serangan yang sangat mendadak itu dan aku mencoba menghentikannya.

Kemudian dia pun memohon padaku agar aku memberikan kenikmatan yang pernah aku berikan sama Yanti dan kawan-kawan …

Setelah itu Karina pun langsung menciumku dengan garangnya dan aku pun nggak mau tinggal diam aku pun langsung membalas ciumannya dengan garang pula, lidah kamipun
beraduan, aku mulai menghisap lidahnya biar dalam danjuga sebaliknya. Sedangkan Miranda mengulum penisku ke dalam mulut, mengocok dimulutnya yang membuat sensasiyang tidak bisa aku ungkapkan tanpa sadar aku pun mendesah. “Aaahh enak Mir,terus Mir hisap terus, aahh… “Sedangkan Dahlia menghisap buah zakarku dengan lembutnya membuat aku semakin tidak terganggu untuk mengakhiri saja permaianan itu.

Aku pun mulai menjilati vagina Karina dengan lembut dan periahan-lahan biar dia bisa merasakan permaianan yang aku buat. Karina pun berteriak keras sambil berdesis bertanda
dia menikmati permainanku itu.

Mirandapun nggak mau kalah dia menghisappayudaranya Karina sedangkan Dahlia mencium bibir Karina agar tidak berteriak ataupun mendesis …

Setelah beberapa lama aku menjilat vaginanya, terasa badannya mulai menegangkan dan dia pun mendesah. “Jak… Akuu mauu keeluuarr.” Nggak beberapa lama keluariah cairan yang sangat banyak itu akupun langsung menghisapnya sampai bersih tanpa sisa.

Setelah itu aku pun langsung memasukkan penisku ke dalam vagina Karina. perlahan-lahan aku masukkan penisku dan sekali hentakan langsung masuk semua ke dalam vaginanyayang sudah basah itu. Aku pun langsung menggenjotnya dengan sangat perlahan-lahan sambil menikamati sodokan demi sodokan yang aku lakukan dan Karina pun mulai mendesah nggak karuan. “Aaahh enak jok, terus jok, enak jok, lebih dalam jok aahh, sstt… “Membuat aku menambah gairah . goyanganku pun semakin aku cepat dan dia mulai berkicau lagi.

“Aaahh enak jok. penis kamu enak bangetjok, aahh… “

Setelah beberapa lama aku mengocok, diapun mulai mengejang yang kedua saat akupun semakin mempercepat kocokanku dan tak beberapa lama aku mengocoknya keluarlah cairan dengan sangat derasnya dan terasa sekali mengalir disekitar penisku. Akupun segera mencabut penisku yang masih tegang itu. Miranda segera mengulum penisku yang masih banyak mengalir cairan Karina yang menempel pada penisku, sedangkan Dahlia menghisap vaginanya Karina
yang masih keluar dalam vaginanya dengan penuh nafsunya. Miranda pun mulai mengambill posisl, dia diatas sedangkan aku dibawah. Dituntunnya penisku untuk memasuki vaginanya Miranda dan serentak langsung masuk.

Bless… Terasa sekali kehangatan didalam vaginanya Miranda.Dia pun mulai menaik turunkan pantatnya dan disaat seperti dia mulai mempercepat goyangannya yang
membuat aku semakin ngsak karuan menahan sensasi yang diberikan oleh Miranda.

Dahlia pun mulai menghisap payudara Miranda penuh gairah …

sedangkan Karina menclum bibir Miranda dengan garangnya. Miranda mempercepat goyangannya yang membuat aku mendesah. “Aaahh enak Mir… Terus Mir… Goyang terus Mir… Lebih dalam lagi Mir.. Aaahh sstt”

Dan selang beberapa menit aku merasakan penisku mulai berdenyut,”Mir… Aku… inglin keeluuaarr”Seketika itu juga muncratiah air maniku di dalam vaginanya, entah berapa kali
munceratnya aku tidak tahu karena terlalu nikmatnya dan diapun masih mengoyang semakin cepat. Saat itu juga rangsang mulai menegangkan dan terasa sekali vaginanya
berdenyut dan selang beberapa lama keluarlah cairan yang sangat banyak sekali,aku pun langsung mengeluarkan penisku yang sudah basah kuyup ditimpa cairan cinta.Mereka pun
berebutan menjilati sisa-sia cairan yang masih ada dipenisku, Dahlia pun langsung menjilati vaginanya Miranda yang masih mengalir cairan yang masih menetes di vaginanya.

Akupun melihat mereka seperti kelaparan yang sedang berebutan makanan …

setelah selang beberapa lama aku mulai memeluk Dahlia dan aku pun mulai mencium ciuman dan mulai turun ke memahami yang jenjang menjadi targetku yang mulai menari-nari diatasnya.”Ooohh… Joko… Geelli … ” desah Dahlia.Serangan bibirku semakin menjadi-jadi dilehernya, sehingga dia hanya bisa merem melek mengjkuti jilatan lidahku.Miranda dan Karina mereka asyik berciuman dan saling menjilat payudara mereka.

Setelah aku puas dilehernya, aku mulai menurunkan tubuhnya sehingga bibirku sekarang berhadapan dengan 2 buah bukit kembarnya yang masih ketat dan kencang. Aku pun mulai menjilati dan sekali-kali aku gigit puntingnya dengan gigitan kecil yang membuat dia tambah terangsang lagi dan dia medesah.

“Aaahh enak sekali jok… Terus Jok hisap terus jok enak jok aahh sstt…”

Dahlia pun membalasnya dengan menclum bibirku dengan nafsunya dan setelah itu turun ke pusar dan setelah itu dia mulai mengulum, mengocok, menjilat penisku di dalam mulut.Setelah itu dia puas aku kembali menyerangnya langsung ke arah lubang vaginanya yang memerah dan disekelilingi rambut-rambut yang begitu lebat. Aroma wangi dari lubang kewanitaannya, membuat tubuhku berdesis hebat. Tanpa menunggu lama lagi. lidahku langsung aku
julurkan kepermukaan bibir vagina.

Tanganku bertindak untuk menyibak rambut yang tumbuh disekitar selangkangannya untuk memudahkan aksiku menjilati vaginanya. “Ssstt… Jok… Nikmat sekali… Ughh.” rintihnya.

Tubuhnya menggelinjang, sesekali diangkat menghindari jilatan lidahku di ujung klitorisnya …

Gerak tubuh Dahlia yangterkadang berputar-putar dan naik turun, membuat lidahku semakin menghujam lebih dalam ke lubang vaginanya.

“Joko… Gila banget lidah kamu…” rintihnya “Terus… Sayang.-Jangan lepaskan…” pintanya.Paha Dahlia dibuka lebar sekali sehingga memudahkan lidahku untuk menjilatnya. Dahlia menggigit bibir bawahnya serasa menahan rasa nikmat yang bergejola dihatinya. “Oohh… joko, aku nggak tahan… Ugh…”rintihnya. “Joko cepet masukan penis kamu aku sudah negak tahan nih,” pintanya.Perlahan aku angkat kaki kenapa dan aku baringkan kematian yang empuk itu.

Batang kemaluanku sudah mulai mencari lubang kewanitaannya dan sekali hentak …

“Bleest… ” kepala penisku mengsoyang vaginanya Dahlia. “Aowww… Gila besar sekali jok… Punya kamu,” Dahlia merintih.Gerakan maju mundur pinggulku membuat tubuh Dahlia mengelinjang hebat dan sesekali memutar pinggulnya sehingga menimbulkan kenikmatan yang luar biasa di batang tubuhku.*Joko…Jangan berhenti sayang. ..Oogghh,” pinta Dahlia.

ISOTOTO : Platform Game Online Aman dan Terpercaya
ISOTOTO : Platform Game Online Aman dan Terpercaya

Dahlia terus menggoyangkan kepalanya kekanan dan kekiri seirama dengan penisku yang menghujam dalam pada lubang kewanitaannya. Sesekali Dahlia membantu pinggulnya untuk berputar-putar.”Joko… Kamu… Memang.. Jagoo… Ooohh,” kepalannya bergerak ke kiri dan ke kanan seperti orang triping. Beberapa saat kemudian Dahlia seperti orang kesurupan dan ingin memacu birahinya sekencang mungkin.

Aku berusaha mempermainkan birahinya. disaat Dahlia semakin pembohong. Tempo yang semula tinggi dengan spontan aku kurangi sampai seperti gerakan lambat, sehingga centi demi centi batang kemaluanku terasa sekali mengoyang dinding vagina Dahlia.”Joko… Terus… Sayang… Jangan berhenti… “Dahlia meminta.Permainanku benar -benar memancing birahi Dahlia untuk mencapai kepuasan birahinya. Sesaat kemudian.

Dahlia benar-benar tidak bisa mengendalikan birahinya …

Tubuhnya bergerak hebat. “Joko… Aakuu… Kelluuaarr… Aaakkhh… Goyang sayang,” rintih Dahlia. Gerakan penisku kubuat patah-patah, sehingga membuat birahi Dahlia semakin tak terkendali.

“Jok.. 0oo…Aaammpuunn,” rintihnya panjang.Bersamaan dengan rintihan tersebut, aku menekan penisku dengan dalam hingga mentok dilangit-langit vagina Dahlia.Aku merasakan embusan cairan membasahi seluruh penisku.Dahlia yang sudah mendapat kedua orgasmenya, sedangkan aku masih berusaha untuk mencari kepuasan birahiku. Posisi Dahlia, sekarang menungging.

Penisku yang masih tertancap pada lubang vaginanya langsung aku hujamkan kembali ke lubang vaginanya Dahlia. supaya penisku lebih bisa menusuk ke dalam lubang vaginanya. “Dahlia.. Vagina kamu memang enak banget,” pujiku.

“Kamu suka minum jamu yaa kok seret?” tanyaku …

Dahlia hanya tersenyum dan kembali menatap matanya menikmati tusukan penisku yang tiada hentinya. Batang kemaluanku terasa dipijiti oleh vagina Dahlia dan hal tersebut menimbulkan kenikmatan yang luar biasa. Permainan sexku diterima Dahlia karena ternyata wanita tersebut bisa menyeimbangkan permainan aku.Sampai akhirnya aku tidak bisa menahan kenikmatan yang mulai tadi sudah mengoyak birahiku.

“Dahlia… Aku mau… Keluar… “kataku mendesah. “Aku juga sayang… Ooohh… Nikmat terus… Terus…” Dahlia merintih. “Joko….Keluarin didalam…Akuingin merasakan semprotan… Kamu._.” pintanya. “lya sudah… Ooogh…Aaakhh…” rintihku.Gerekan maju mundur dibelakang tubuh Dahlia semakin kencang, semakin cepat dan semakin pembohong. Kami berdua berusaha mencapai puncak bersama-sama.”Joko… Aku… Aku… Ngaak kkuuaatt… Aaakhh” rintih Dahlia. “Aku juga sudah… Ooogh… Dahh,” aku merintih. “Crut… Ohhh… Crut…” spermaku muncrat membanjiri vaginanya Dahlia.

Karena begitu banyak spermaku yang keluar…

beberapa tetes sampai keluar dicelah vagina Dahlia.BeberapaSetelah saat kemudian Dahlia membungkus tubuhnya dan menghadap ke tubuhku.”]oko, temyata Yanti benar, kamu jago banget dalam urusan sex. Kamu memang luar biasa” kata Dahlia merintih . “Blasa aja kok Mbak, aku hanya melakukan sepenuh hati saja,” kataku merendah.

“Kamu luar biasa…” Dahlia tidak meneruskan kata-katanya karena bibir yang mungil kembali menyerang bibirku yang masih termangu.Segera aku palingkan wajahku ke arah Karina dan Miranda, ternyata mereka sudah tertidur pulas mungkin karena sudah terlalu lelah, dan akupun tak kuasa menahan lelah dan akhirnya akupun tertidur pulas.
Dan setelah 4 jam aku tertidur aku pun terbangun karena ada sesuatu yang sedang mengulum batang kemaluanku danternyata Miranda sudah bangun dan aku pun menikmatinya sambil menggigit bibir bawahku.

Dan kuraih tubuhnya dan kucium ciuman penuh dengan gairah dan akhirnya kami pun mengulang kembali sampai besok harinya …

Dengan terpaksa aku menginap karena pertarunganku dengan mereka semakin seru aja.Ketika pagi telah tiba akupun langsung ke kamar mandi di ikuti oleh mereka dan akupun mandi bareng dan permainan dimulai kembali didetik-detik ronde terakhir.

Tanpa terasa kami berempat sudah naik ke dalam bathtub, kami mandi bersama. Guyuran air yang dipancurkan shower membuat tubuh mereka yang molek bersinar diterpa cahaya lampu yang dipancarkan ke seluruh ruangan tersebut. Dengan halus, mereka menuangkan sabun cair dari perlengkapan bag shop punya mereka. Aku mengosok keseluruh tubuh mereka satu persatu, sesekali jariku yang nakal memilih punting mereka.

“Ughh…joko…” mereka merintih dan bergerak saat aku mempertahankan puntignya yang memerah…

Sebelum aku meinggalkan mereka,kami berempat berburu kenikmatan. Dan entah sudah berapa kali mereka sedang membutuhkan kehangatan untuk mencapai orgasme. Kami mengejar kenikmatan berkali-kali,kami berempat memburu birahinya yang tidak kenyang.

Sampai akhirnya waktu menunjukkan pukul 08,00 wib. dimana aku harus berangkat kerja dan pada jam seperti ini jalanan macet akupun mempercepat agar tidak terkena kemacetan yang berkepanjangan. Aku meninggalkan Hotel H… Sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan yang sudah ditinggalkan oleh permainan tadi, Demikian Kisah Seru – Kuda – Kudaan Dengan 2 Wanita Enaknya Bukan Utama.

Klik Disini, Gabung Platform Sydney Aman dan Terpercaya


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *