Aku berusia 30 tahun. Sebut saja namaku Pento …
MertuaKu BuatKu Mabuk Kepayang Indri, istriku, berusia 29 tahun. Kami baru dikaruniai seorang anak lelaki yang lucu yang kuberi nama Piko, berusia 2,5 tahun. Pada hari yang sudah kami tentukan, aku sekeluarga berangkat ke Kota S. Penumpang kereta Argo Lawu tidak terlalu penuh, mungkin karena hari libur masih beberapa hari lagi. Jadi, aku, istri, dan anakku lebih leluasa beristirahat selama dalam perjalanan.
Jam 5:30 pagi, kereta tiba di stasiun Kota S. Kami dijemput ibu mertuaku dan Pakde Man, sopir keluarga mertuaku. Ibu mertuaku begitu bahagia dengan kedatangan kami. Anak kami, Piko, langsung dipeluk dan diciumi; maklum, Piko adalah cucu lelaki pertama bagi keluarga bapak dan ibu mertuaku.

Akhirnya, kami sampai juga di Desa GL, tempat tinggal mertuaku. Suasana desa yang cukup tenang langsung terasa, ditambah lagi rumah mertuaku yang begitu besar. Rumah itu hanya dihuni oleh bapak dan ibu mertuaku saja. Kelima anak bapak dan ibu mertuaku semuanya perempuan dan sudah menikah, kecuali adik iparku yang paling bungsu, yang belum menikah dan saat ini sedang menuntut ilmu di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Y.
“Bapak mana, Bu?” tanya Indri, istriku.
“Bapakmu lagi ke rumah Bupati. Biasalah, paling-paling ngomongin proyek!” jawab ibu mertuaku.
Ibu mertuaku adalah seorang wanita yang berumur kurang lebih 48 tahun …
dengan kulit putih bersih. Bapak dan ibu mertuaku menikah saat usia mereka masih remaja. Namun begitu, ibu mertuaku masih tetap terlihat cantik walaupun usianya hampir memasuki kepala lima. Istriku sendiri adalah anak kedua dari lima bersaudara.
Setelah mandi dan beristirahat, kami pun makan pagi bersama. Kami bercerita ke sana kemari sambil melepas lelah dan rasa rindu. Tanpa terasa, hari sudah menjelang sore. Selepas Magrib, bapak mertuaku kembali dari rumah Bupati. Kami pun kembali bertukar cerita. Semakin malam, suasana semakin sepi, padahal baru jam 8 malam. Maklum, ini di desa.
“Ini minum wedang buatan Ibu! Biar kalian segar saat bangun pagi harinya,” kata ibu mertuaku.
Aku, istriku, dan bapak mertuaku pun langsung meminum wedang buatan ibu mertuaku.
“Enak sekali, Bu! Apa ini?” tanya Indri, istriku.
“Itu wedang ramuan Ibu sendiri! Gimana, segar kan?”
Kami pun melanjutkan obrolan kami kembali …
Kurang lebih setengah jam kami ngobrol, rasanya mata ini kok berat sekali. Istriku pamit menyusul anak kami yang sudah duluan tertidur. Aku mencoba bertahan dari rasa ngantuk dan melanjutkan cerita kami, namun apa daya, rasa ngantuk ini sudah terlalu berat. Aku pun pamit tidur pada bapak dan ibu mertuaku. Sambil menguap, aku berjalan menuju kamar tidur kami yang cukup besar. Kulihat istri dan anakku sudah tertidur dengan nyenyaknya. Tumben dia nggak nungguin aku?
Aku pun langsung merebahkan diri karena rasa ngantuk yang begitu berat. Tak lama kemudian, aku langsung tertidur. Entah sudah berapa lama aku tertidur, aku merasakan seperti ada yang menciumku, membelaiku. Aku mencoba untuk membuka mataku, namun aku tetap tidak sanggup untuk membukanya. Rasanya seperti ada yang mengganjal di mataku, membuatku terus tertidur. Aku juga merasakan nikmat saat berejakulasi. Aku menganggap bahwa semua ini hanyalah mimpi basah.
Ketika pagi harinya aku terbangun, kulihat istri dan anakku masih lelap tertidur. Aku pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Begitu aku melihat kemaluanku, ada bekas sperma kering? Kupegang kemaluanku, dan jembutku terasa lengket. Ketika kucium, aku mengenal betul bau khas dari lendir kemaluan perempuan. Aku berpikir, kok mimpi basah ada bau lendir perempuannya? Apa semalam aku diperkosa setan?
Saat kami semua sarapan pagi, aku hendak menceritakan peristiwa yang kualami semalam, tapi aku malu, takut ditertawakan, jadi aku diamkan saja peristiwa semalam.
Hari kedua di sana, aku, istri, dan anakku tamasya ke daerah wisata …
Kami pulang sudah malam. Seperti hari kemarin, setelah ngobrol-ngobrol dan istirahat, ibu mertuaku memberi kami wedang buatannya. Aku dan istriku pun langsung meminumnya. Herannya, kurang lebih 30 menit setelah aku menghabiskan wedang buatan ibu mertuaku, rasa ngantuk kembali menyerang aku dan istriku. Karena sudah tidak sanggup lagi menahan rasa ngantuk yang begitu berat, kami berdua pamit hendak tidur. Untungnya, anak kami sudah tertidur dalam perjalanan pulang.
“Mas, aku ngantuk! Selamat tidur ya, Mas!” Langsung istriku merebahkan badan dan tertidur dengan pulasnya. Aku pun ikut tertidur. Apa yang terjadi kemarin malam, malam ini terulang kembali.
Pagi harinya, setelah melihat bekas sperma dan lendir perempuan yang sudah mengering dan membuat kusut jembutku, aku bertanya-tanya dalam hati, apa yang sebenarnya terjadi?
Hari ketiga, aku tidak ikut pergi jalan-jalan. Hanya istri, anak, serta ibu mertuaku saja yang pelesir ke tempat sanak keluarga istriku. Aku hanya rebahan di tempat tidur sambil melamun dan mengingat kejadian yang kualami selama dua malam ini. Apa ada makhluk halus yang memperkosaku saat aku tidur? Kenapa setiap habis meminum wedang, aku jadi ngantuk? Apa karena suasana desa yang sepi? Padahal aku biasanya kuat begadang, atau mungkin karena wedang?
“Nanti malam aku coba untuk tidak meminum wedang buatan Ibu,” batinku.
Berbagai pertanyaan muncul dalam benakku …
Karena lelah, akhirnya aku pun tertidur. Saat malam menjelang, kami sekeluarga berkumpul dan berbincang-bincang. Seperti hari-hari sebelumnya, ibu mertuaku memberi kami wedang buatannya. Istri dan bapak mertuaku sudah menghabiskan minumannya, sementara aku belum meminumnya.
“Kok nggak diminum, Mas, wedangnya?” tanya ibu mertuaku.
Aku memang mencoba untuk tidak meminum wedang tersebut. Walaupun badan terasa segar saat bangun tidur, aku tetap berniat untuk tidak meminumnya karena penasaran dengan apa yang kualami beberapa hari ini. Saat aku hendak meminumnya, aku berpura-pura sakit perut. Sambil membawa wedang yang seolah-olah sedang kuminum, aku berjalan ke arah dapur menuju toilet. Padahal, sesampainya di kamar mandi, aku langsung membuang wedang tersebut.
Aku berkumpul kembali ke ruang keluarga. Kurang lebih tiga puluh menit berlalu, kulihat istriku dan bapak mertuaku sudah mengantuk dan berniat untuk tidur. Namun, hal itu tidak terjadi denganku. Apa karena aku tidak meminum wedang tersebut? Aku masih segar dan belum mengantuk. Aku pun berpura-pura seperti orang mengantuk.
Kami berdua pamit dan masuk ke kamar …
Istriku pun mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur yang cukup nyaman di mata.
“Mas aku ngantuk sekali! Kamu nggak kepengen kan? Besok aja ya Mas! aku ngantuk sekali Mas”Kukecup kening istriku dan dia pun langsung tertidur.Aku masih melamun, kenapa hari ini aku tidak mengantuk seperti biasanya? Apa karena aku tidak meminum wedang buatan lbu? Hampir setengah jam setelah istriku terlelap, tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki menghampiri kearah kamarku! Langsung aku pura.pura tertidur. Kulihat ada yang membuka pintu kamarku, saat kubuka sedikit kelopak mataku ternyata lbu mertuaku! Mau apa beliau? Aku terus pura-pura tertidur. Untung lampu tidur dikamar kami remang-remang jadi ketika aku sedikit membuka kelopak mataku tidak terlihat oleh lbu mertuaku,Deg..jantungku berdebar saat lbu mertuaku menghampiriku, langsung mengelus elus burungku yang masih terbungkus celana pendek.
Aku hendak menegurnya, namun rasa penasaran dengan apa yang terjadi 2 hari ini dan apa yang akan dilakukan lbu mertuaku membuat aku terus berpura-pura tertidur. lbu mertuaku pun langsung menurunkan celana pendek serta celana dalamku tanpa rasa cangguing atau takut kalau aku dan istri ku terbangun atau mungkinjuga mertuaku sudah yakin kalau kami sudah sangat nyenyak sekali. Blass lepas sudah celanaku! Aku telanjang,jantungkupun makin berdebar aku terus berpura-pura tertidur dengan rasa penasaran atas perbuatan lbu mertuaku.Aku menahan napas saat lbu mertuaku mulai menjilati dan mengulum kemaluanku, hampir aku mendesih, aku mencoba terus bertahan agar tidak mendesis dan membiarkan lbu mertuaku terus melanjutkan aksinya.
Kemaluanku sudah berdiri dengan tegaknya …
lbu mertuaku dengan asiknya terus mengulum kemaluanku tanpa tahu bahwa aku tidak tertidur. Jujur aku akui, bahwa aku juga sebenarnya sudah sangat terangsang sekali. Ingin rasanya saat itu juga, aku bangun langsung menerkam, mencumbu dan menyetubuhi lbu mertuaku. Kutahan semua gejolak birahiku, dan ku biarkan lbu mertuaku terus melanjutkan aksinya. Tiba-tiba lbu mertuaku melepas kulumannya dan bangkit berdiri, aku terus memperhatikannya, dan bless.. mertuaku melepas dasternya ternyata dibalik daster tersebut mertuaku sudah tidak memakai BH dan celana dalam lagi.
Aku sangat berdebar. dag.. dig.. dug suara jantungku saat menyaksikan tubuh telanjang lbu mertuaku, apalagi ketika lbu mertuaku mulai nalk ketempat tidur,langsung mengangkangiku tepat diatas burungku. Makin tak karuan detakjantungku.Digengamnya kemaluanku, diremas halus sambil dikocok-kocok perlahan, kemudian di gesek-gesekan ke memek lbu mertuaku. Aku sudah tidak tahan lagi! lngin rasanya langsung kumasukan kontolku! Sambil berjongkok, burungkupun diarahkannya kelubang surga lbu mertuaku! perlahan-lahan sekali beliau menurunkan pantatnya memasukan burungku ke memeknya! sambil memejamkan mata menikmati mili demi mili masuknya burungku ke sarangnya.
“Ahh… ahh nikmat”, jerit mertuaku, saat semua burungku telah amblas masuk tertelan memek lbu mertuaku. Sambil terus berpura-pura tertidur aku menahan gejolak birahiku yang sudah memuncak. “Ahh.. lbu mertuaku menjerit tertahan saat beliau mulai naik turun bergoyang menikmati rasa nikmat yang beliau rasakan. lbu mertuaku terus menjerit, mendesah, tanpa takut aku, istri dan anakku atau bapak mertuaku terbangun. lbu mertuaku terus bergoyang nalk turun. Belum beberapa lama menaik turunkan pantatnya. Tubuh lbu mertuaku mengejang.
“Ahh nikkmatt”, jerit panjang lbu mertuaku …
Rupanya lbu mertuaku baru saja mendapatkan orgasmenya lbu mertuaku langung rebah menindih tubuhku mencium bibirku membelai kepalaku seperti, seorang istri yang baru saja selesal bersetubuh dengan suaminya, aku langsung membuka mataku. “jadi selama ini aku tidak bermimpi! dan tidak pula tidur dengan mahluk halus!”. Ibu mertuaku bangkit karena kaget”Mass ka.. mu ndak ti… dur? kamu nggak meminum wedang yang lbu bikin?”. Tidak Bu! aku tidak meminumnya”, lbu mertuaku salah tingkah dan serba salah! mukanya memerah tanda beliau mengalami malu yang sangat luar biasa. Aku bangkit dan duduk ditepi ranjang.”Mass.”. lbu mertuaku menangis sambil duduk dan memeluk kakiku. “Ammpuni lbu, Mass”Aku merasa kasihan melihat lbu mertuaku seperti itu, karena aku sendiripun sudah sangat terangsang akibat permainan lbu mertuaku tadi.
“Bu aku belum tuntas!”, aku angkat mertuaku, aku peluk, kucium bibirnya. “Sudah Bu,jangan menangis, aku juga menikmatinya kok Bu!”. Kulepas bajuku kami berdua sudah telanjang bulat. kupeluk lbu mertuaku dan kamipun berciuman dengan buasnya.”Ahh Mas… nikmat.. Mas..”, saat kuhisap dan kuremas tetek mertuaku yang sudah kendur..”Ah.. Mas nikmat…”, kutelusuri seluruh tubuhnya, dari teteknya, terus kuciumi perutnya yang agak gendut.”Ahh Mass”, jeritnya, saat kuhisap kemaluannya, kujilati itilnya sambil ku gigit gigit kecil. Dua jarikupun terbenam di dalam memek ibu mertuaku, jeritan mertuaku makin tak terkendali. apalagi disaat dua jariku mengocok dan menari-nari dilubang memeknya dan lidahku menari nari di
itilnya.
“Ahh.. Mass lbu mau keluar lagi.. ahh! lbu keluarr! …
aarrgghh”.jerit ibu mertuaku.Tanpa sadar kaki mertuaku menjepit kepalaku! Sampai sampai aku tidak bisa bernapas.”Enak Bu?”Enak sekali Mas”. Kucium kembali mertuaku.”Bu.. apa indri nanti nggak bangun?””Tenang Mas! Wedang itu merupakan obat tidur buatan lbu yang paling ampuh!””Tidak berbahaya Bu?”Tidak Mas”Kugeluti kembali mertuaku.. kucium.. kuhisap teteknya. Kucolok-colok memeknya dengan duajari saktiku.”Oohh Mass masukin Mass lbu sudah nggak tahan lagi. Mas”.Dengan gaya konvensional langsung kuarahkan kontolku ke lubang surga lbu mertuaku, dan akhimnya masuk sudah.”Oh.. Mas nikmat sekali..”.”lya Bu.. aku juga nikmat… memek lbu nikmat sekali… goyang terus Bu..”.
Kamipunterus berpacu dalam nikmatnya lautan birahi. Aku mendayung naik turun dan lbu mertuaku bergoyang seirama dengan bunyi kecipak-kecipak dari pertemuan dua alat kelamin kami.”Ohh Mas.. lbu mau keluar lagi..”_Rupanya lbu mertuaku orang yang gampang meraih orgasme dan gampang kembali pulihnya. aku pun tak mau kehilangan moment.’Tahan Buu!, sedikit lagi akuujuga keluarr..”, sambil kupercepat goyangan keluar masuk kontolku.”Akk Mass, Ibu sudah nggak kuatt”.Dan serr serr aku merasakan kemaluanku seperti di siram air yang
hangat rasanya. Akupun sudah tak kuat lagi menahan ejakulasiku!”lbuu aacchh, cret.. cret… cret..”, akupun rubuh memeluk lbu mertuaku.”Bu!, jadi yang yang kemarin-kemarin itu lbu yang melakukannya?”
“lya Mas, maafin lbu! lbu jatuh cinta sama Mas pento sejak pertama kali lbu melihat Mas. Apalagi Bapak sudah lama terserang impotensi”.”Kenapa harus seperti pencuri Bu?”.”lbu takut ditolak Mas! lagi pula lbu malu, sudah tua kok gatel”.”Apa semua mantu lbu,lbu perlakukan seperti ini?”.Sambil melotot lbu mertuaku berkata, “Tidak Mas! Mas pento adalah lelaki kedua setelah bapak, Mas lah yang lbu sayangi”. Kucium kembali mertuaku, kupeluk.”Mulai besok lbu jangan pakai wedang lagi, untuk lbu, aku siap melayani, kapanpun lbu mau”.Kamipun bersetubuh kembali, tanpa mempedulikan bahwa di sampingku, istri dan anakku tertidur dengan pulasnya.
Tanpa istriku tahu! didekatnya aku dan ibunya sedang menjeri tjerit mereguk nikmatnya persetubuhan kami …
Saat ayam berkokok danjam menunjukan pukul 3:30 kami menyudahi pertarungan yang begitu nikmat, lalu lbu mertuaku dengan santai berjalan keluar dari kamar kami sambil berkata, “Mas Pento terima kasih!”.
Yah.. itulah awal hubungan sexku dengan lbu mertuaku, walaupun ada rasa sesal, namun rasa sesal itu lenyap tertelan nikmat yang kudapat. dan akupun jadi tahu bahwa wanita seusia lbu mertuaku sangat nikmat untuk di setubuhi. Nantiakan aku ceritakan kembali kisah persetubuhanku dengan mertuaku selama aku liburan di desa GL.
Pagi Harinya. saat aku terbangun waktu sudah menunjukan pukul 10:15. kulihat disampingku. istri dan anakku sudah tidak ada lagi, Ahh.., akupun termenung mengingat kejadian semalam, aku masih tidak menyangka. lbu mertuaku, orang yang sangat aku hormati. dan sangat aku kagumi kecantikannya, dengan suka rela menyerahkan tubuhnya kepadaku. Malah ibu mertuaku juga yang memulai awal perselingkuhan kami.”Selamat pagi Ma”, sapaku saat kulihat di dapur istriku sedang membuatkan kopi untukku,”Kok sepi pada kemana mah?””Kamu sih bangunnya kesiangan, Bapak pergi ke Wonogiri. lbu pergi ke pasar sama Piko”.
Kupandangi wajah istriku, tiba-tiba saja terlintas bayangan wajah lbu mertuaku …
akupun jadi terangsang karena peristiwa semalam masih membekas dalam ingatanku.”Thh.. apa-apaan sih Mas… jangan disini dong Mas…”, protes istriku saat kutarik lengannya.
langsung kupeluk dan kulumat bibirnya.. “Mas.. malu.. ahh, nanti kalau lbu datang bagaimana?”Aku yang sudah benar benar terbakar birahi, sudah tidak perduli lagi akan protes istriku, kuremas teteknya, ku lumat bibirnya, yang aku bayangkan saat itu adalah lbu mertuaku. Kubalik tubuh istriku, dalam posisi agak membungkuk. kusingkap ke atas dasternya kuturunkan celana dalamnya dan,Uhh Mas pelan pelan dong.”Aku tak perduli, kuturunkan celanaku sebatas lutut, langsung kuarahkan burungku yang sudah tegak berdiri kelobang memek istriku.”Mass.. pelan pelan.. dong.. sakit.. Mas.
“Semakin istriku berteriak, gairahkupun semakin meninggi, aku terus memaksa memasukan kontolku ke lubang memek istriku, yang belum basah benar.”Ahh..”,jeritku, saat burungku amblas tertelan memek istriku. Entahlah, saat itu aku merasakan gairahku begitu tinggi. langsung ku kugoyang maju mundur pantatku.”Ahh nikmat Ndri…”, kugoyang dengan keras keluar masuk kontolku.”Mas.. enak mass.”Terus kugoyang maju mundur,mungkin karena terialu bernafsu, baru beberapa menit saja, rasanya ejakulasiku sudah semakin dekat, denyutan di kontolku semakin membuat aku mempercepat kocokan kontolku di lubang memek istriku.”Ndri .. aku mau keluarr nihh.””Tahann mass, jangan dulu..tahan sayang~. pinta istriku. Namun semua permintaan istriku itu sia.sia, aku sudah tidak sanggup lagi menahan bobolnya benteng pertahananku, sedetik kemudian aahh, seluruh syaraf tubuhku menegang dan cret.. cret.. crett., uhh.. aku menjerit tertahan sambil dengan erat kupeluk tubuh istriku dari belakang.
Kulihat, raut wajah kekecewaan diwajah Indri istriku …
“Maaf.. ya.. sayang. aku sudah ngak tahan, aku terlalu bernafsu, habis kamu sexy sekali hari ini”, rayuku.”Ndak apa-apa Mass..”, kukecup keningnya.”Kamu aneh deh Mas?. ngak biasanya kamu kasar kayak tadi?”, tanya istriku sambil berialu menuju kamar mandi. Kasihan istriku. padahal saat bersetubuh dengannya, aku membayangkan.yang sedang kusetubuhi adalah ibu mertuaku.Saat siang menjelang. setalah makan siang. istriku dijemput oleh teman-teman genknya waktu di SMA dulu, rupanya istriku sudah janjian untuk bertemu dengan teman-teman sekolahnya dulu, kebetulan salah satu sahabat karib istriku yang sekarang ini tinggal dilampung, saat ini sedang pulang kampung juga.
“Pada mau kemana nih?” Tanyaku”Mumpung kita lapi pada kumpul nih Mas, kita mau jalan-jalan aja Mas. Ya.. Paling-paling ke kota 5 makan Soto gading”. jawab mereka.Setelah berbasa basi. mereka pamit padaku dan lbu mertuaku.”Da.. da piko jagain mamahya..”. kukecupi anakku.”Bu aku perg| dulu ya”, pamit istriku.
“Mas aku jalan jalan dulu yahh, bye Mas’Saat aku masuk kedalam rumah aku lihat lbu mertuaku sedang mengundi pintu gerbang.”Kok digembok bu?”Blar aman”, katanya, sambil berjalan dan masuk ledalam rumah. dan klik.. Pintu rumah pun di kunci oleh lbu mertuaku. Aku dan lbu Mertuaku saling berpandangan, seperti sepasang kekasih yang lama sekali tidak berjumpa dan saling merindukan, entah siapa yang memulai aku dan lbu mertuaku sudah saling berpelukan dengan mesranya, Kukecup keningnya, dan kuremas remas bongkahan pantatnya.”Mas Pento, Saat-saat seperti inilah yang paling ibu tunggu-tunggu~kupandangi wajah ibu mertuaku, sunguh cantik sekali. kucecup kening mertuaku, kulumat bibirnya, kami berciuman dengan buasnya, saling sedot, saling hisap, kuangkat dan kulepas daster yang dipakai ibu mertuaku.
Terbuka sudah, ternyata ibu mertuaku sudah tidak memakai Bh dan celana dalam lagi …
kuhisap teteknya, kujilati inhci demi inchi seluruh tubuh lbu mertuaku.”Ahh Mass, terus Mas.. sshh enak sayang..”Kuajak lbu mertuaku pindah ke sofa.”Kamu duduk Mas..”, dilepasnya kaos dan celanaku, aku dan ibu mertuaku sudah polos tanpa sehelai benangpun yang menempel ditubuh kami berdua.”Ahh.. nikmat bu… ohh hisap terus bu, hisap kontolku bu.. ahh”Nikmat sekali kuluman ibu mertuaku, kami berdua sudah lupa diri. saling merangsang saling meremas.”Ohh.. bu.., akupun bangkit untuk merubah posisi, kurebahkan ibu mertuaku dilantai, kakinya mengangkang.
kupandangi memeknya, yang telah melahirkan istriku, kuhisap, kukecup dengan lembut memek ibu mertuaku, kujilati dengan penuh perasaan, kuhisap semua cairan yang keluar dari lubang sorga lbu mertuaku^Ohh.. Mas.. jangan siksa lbu sayang… Mass. Pentoo.. masukin sekarang Mas… lbu sudah mau keluar sayang”Langsung kuarahkan batang kontolku kelubang surga ibu mertuaku. yang sudah pasrah dan siap untuk di sodok-sodok kontolku. Kugesek-gesek perlahan kontolku di itil lbu mertuaku yang sudah mengeras dan. belss… uhh, rintih lbu mertuaku saat kepala kontolku menerobos memasukilubang nikmatnya.”Ohh… Mas masukin semuanya sayang_.jangan siksa ibu.. sayang..”Lalu kuhentak dengan kasar.. ahh.. jerit mertuaku saat seluruh batang kontolku amblas meluncur dengan indahnya terbenam dijepit memek lbu mertuaku, yang rasanya membuat aku jadi ketagihan mengentoti ibu mertuaku.
Kupeluk ibu mertuaku, kamipun saling melumat, kuangkat perlahan-lahan kontolku kuhujam kembali dengan keras …
“Aahh..”.jerit ibu mertuaku.”Mas… Pento.. entotin lbu Mass. entotin lbu.. Mas … ohh mass.puasin lbu.. sayang…uhh ahh.”Akupun semakin terangang dan bersemangat mendengar rintihan danjeritan-jeritan jorok yang keluar dari mulut lbu mertuaku.Kunaik turunkan pantatku dengan tempo yang cepat dan kasar.”Ahh.. ahh .. lbu.., jeritku, aku mau keluar.. buu.”lyaa.. sayang ibu juga mau keluarr.”Kupercepat kocokan keluar masuk kontol ku, plak… plak.. plak.

“Mass.. ayo Mass.. keluar.. bareng.. sayang. Ahh..”Tubuh ibu mertuaku pun mengejang. kakinya menjepit pinggangku.”Mass ahh ahh”lbuu, arrgs~. jerit kami bersamaan saat nikmat itu datang seperti ombak yang bergulung gulung.”Cret… crett.. crett..”. kusirami rahim ibu mertuaku dengan spermaku.Aku dan lbu mertuaku terus berpelukan menikmati sisa-sisa kenikmatan orgasme yang begitu dahsyatyang kami raih secara bersamaan,”Bu..” kulihat ibu mertuaku masih memejamkan matanya, dengan nafas terengah-engah.”lya Mas..””Rasanya aku jatuh cinta sama ibu.. “, kulihat ibu mertuaku tersenyum.manis sekali..”lbu maukan jadi kekasihku bu”.lbu mertuakupun hanya tersenyum dan mengecup keningku dengan mesranya, sambil berkata,”Mas ini nikmat sekali.”, dikecup kembali keningku.
Hari itu sampai magrib menjelang kami berdua terus berbugil ria …
aku dan ibu mertuaku seperti layaknya pengantin baru, yang terus menerus melakukan persetubuhan tanpa merasa bosan, tanpa lelah kamiterus menumpahkan cairan nikmat kami, di dapur, dikamar tidur ibu mertuaku dan di kamar mandi. Yang paling dasyat, setelah aku dan ibu mertuaku, meminum jamu buatan ibu mertuaku. Badanku segar sekali, dan kontolku begitu keras dan kokoh.., kukocok kontolku dilubang surga lbu mertuaku, sampai banjir memek lbu mertuaku danlibu mertuaku memohon kepadaku agar aku memasukan kontolku di lubang anusnya.
Nikamat sekali .. saat kutembakan spermaku didalam liang anus lbu mertuaku.Saat istriku kembali selepas isya, kusambut istriku dan teman temannya, setelah ber bincang bincang sebentar teman teman istriku pamit pulang. lstrikupun masuk menuju kamar hendak menaruh anak kami yang sudah elap tertidur ke pembaringan.”Mas aku taruh Piko di kamar dulu ya..”, kulirik lbu mertuaku dan kuhampiri beliau sambil berbisik.”Bu..Indri adalah istri pertamaku, dan lbu istri keduaku”, ujarku.lbu mertuaku pun tersenyum dengan manisnya, sambil mencubit pinggangku. Hari itu benar benar dahsyat. Dua lubang,lubang memek dan lubang anus lbu mertuaku sudah aku rasakan.
*****
Pada hari keenam liburan kami di desa Gl …
aku dan istriku terpaksa harus pulang ke jakarta, karena dikantor istriku ada keperluan mendadak dan membutuhkan kehadiran Istriku. Mau tidak mau aku dan lstriku membatalkan semua acara liburan kami di kota S.Kulihat Ibu mertuaku tampak sedih dan murung. beliau bilang sama Bapak mertuaku kalau beliau masih kangen sama kami. dan kalau menunggu hari raya nanti,rasanya terlalu lama buat beliau. Padahal itu adalah alasan lbu mertuaku, lbu mertuaku masih belum mau berpisah denganku, kurayu istriku agar membujuk Bapak mertuaku, berkat bujukan istriku akhirnya Bapak mertuaku membolehkan ibu mertuaku lkut kami ke jakarta. lbu mertuaku sangat gembira sekali dan kulihat sekilas matanya melirik kearahku.Besoknya Aku memesan tiket kereta Argo Dwipangga, karena hari
itu hari kerja. maka Akupun dengan mudah memperoleh tiket, Aku membell empat tiket dan sedikit oleh-oleh untuk teman teman kami. Sesampainya aku dirumah, kami pun langsung berkemas kemas merapikan barang bawaan kami., Jam sudah menunjukan pukul 6:30 sore.
Saat aku hendak menuju kekamar mandi aku berpapasan dengan lbu mertuaku yang hari itu tampak cantik sekali, kubisikan kepadanya, agar lbu mertuaku tidak usah memakai celana dalam, ibu mertuakupun tersenyum penuh arti.Dengan diantar Pakde Man dan Bapak mertuaku Jam 8:30 malam kami tiba di stasiun Balapan, setelah menunggu sekitar kurang lebih setengah jam keretapun berangkat. Kuputar bangku tempat duduk kami, biar kami bisA saling berhadapan. lstriku duduk bersama anakku yang sudah teridur dipangkuan istriku sementara aku duduk bersama ibumertuaku. Setelah lewat stasiun yogyakarta, kulihat bangku disamping tempat duduk lami kosong.Berarti sudah tidak ada penumpang… akupun pindah tempat duduk di sebelah kami. ternyata penumpang kereta hari ini tidak begitu penuh.Dinginnya AC di kereta membuat banyak penumpang yang menarik selimut dan tertidur dengan lelapnya.
Kulihat istri dan ibu mertuaku pun sudah tertidur …
Jam 2 pagi aku terbangun kullihat istri dan anakku masih tertidur, aku bangkit dengan perlahan lahan kucolek lbu mertuaku, beliau membuka matanya, sstt, akupun memberi kode kepada lbu mertuaku. perlahan lahan lbu mertuaku bangkit, kulihat istri dan anakku masih tertidur.”Bu.. aku kepengen.. bisikku..”, lbu mertuakupun tersenyum, kami berjalan ke arah belakang melewati penumpang lain yang masih lelap tertidur.Sesampainya kami di gerbong belakang. tepat dibelakang gerbong kami, ternyata hanya ada beberapa penumpang yang sedang terlelap dan masih banyak kursi yang kosong.Setelah mendapat tempat duduk yang kurasa aman kuputar bangku didepan biar aman dan lega bagian tengahnya.
Langsung kupeluk lbu mertuaku, kamipun saling berpagutan, kuremas tetek lbu mertuaku, dengan perasaan yang sangat berdebar. kubuka celanaku sampai sebatas lutut. kontolku sudah tegak dengan sempurna, kuangkat rok panjang lbu mertuaku.. woww ternyata lbu mertuaku sudah tidak memakai celana dalam lagi “Kamu yang suruh.. katanya”, sambil memencet hidungku.
Aku duduk di lantal kereta, badanku bersandarkan tempat duduk …
lbu mertuakupun bangkit meneanekangiku periahan-lahan di arahkan memeknya ke burungku yang sudah tidak sabar menerima sarangnya. Diturunkan perlahan lahan dan bless.. amblas semua kontolku masuk kedalam tertelan lobang nikmat lbu mertuaku yag sudah sangat basah sekali.
“Ahh rintih kami bersamaan..”Goncangan kereta api dan goyangan naik turun pantat lbu mertuaku menambah nikmatnya persetubuhan kami.Dengan cepat lbu mertuaku menaik turunkan pantatnya, kami berdua bersetubuh dengan rinthan perlahan. takut kalau-kalau ada penumpang yang terbangun dan melihat perbuatan kami.Hanya beberapa menit saja… “Aahh, hh.. lbuu aku.. aku.. mau keluarr..”.”Cret… cret.. crett..”Kuangkat badanku dan kupeluk dengan erat tubuh lbu mertuaku, tanpa sadar lbu mertuakupun mengigit pundakku saat ejakulasi dan orgasme bersamaan hadir melanda dua insan manusia yang sedang lupa diri dan dilanda asmara.”Deg-deg-deg.deg”, suarajantungku. untungnya tidak ada seorangpun yang lewat… modar mandir.Buru buru Aku dan lbu mertuaku merapikan pakaian kami dan bergegas kembali kegerbong kami, kulihat anak dan istriku masih lelap tertidur,Aku dan lbu mertuaku kembali keposisi kami masing-masing dan tertidur dengan senyum penuh kepuasan. Demikian lah Kisah Seru MertuaKu BuatKu Mabuk Kepayang.
Leave a Reply