Pertemuan di Rumah Lita
Nikmatnya Tubuh Tante TemanKu Saat itu aku di ajak sama temanku untuk melihat sebuh lukisan yang di buat oleh teman cewekku Lita, dia adalah adek kelasku satu tahun. Sesampainya di rumahnya ada seorang wanita cantik dan seksi pokoknya top banget dah menurtku.
“Eh Lit sapa tuh?” tanyaku, “O0o Tante aku tuh Ndry kenapa? Suka?”
“Yee enak aja loe”, jawabku
“Yuk aku kenalin sama Tante aku”, ajaknya.
“Haloooo Tanteeee”, kata Lita
“Ehhh udah pulang Lita”,tanya Tante Sasa
“lya Tan”, jawab Lita .. “Oh iya Tan kenalin nih temen Lita”, lalu Tante Sasa mengulurkan tangan begitu juga aku “Sasa”, katanya. “Andry” kataku.
Waah tangannya lembut banget langsung otak aku jadi gak karuan, untung Lita ngajak aku masuk kalo gak udah deh otak aku ngeress. Sesudah aku ngeliat hasil lukisan si Lita, aku ngobrol-ngobrol sama Lita dan Tante Sasa. Enak juga ngobrol sama tantenya Lita, cepet akraban orangnya. Tapi setengah jam kemudian Lita pamit ke belakang dulu, otomatis tinggal aku dan Tante Sasa saja berdua. Tante Sasa yang memakai celana street dan kaos tipis membuat jatungku mulai gak karuan, tapi aku ngejaga supaya tidak ketauan kalo aku lagi merhati-in Tante Sasa.
Momen Intim
Lama sekali kita ngobrol selatan dan selatan dan dia duduk lebih dekat denganku, dia semakin menggali hatiku.. bagaimana dengan Tante Sasa yang berkulit putih mulus, dia duduk mengangkang begitu leluasa hingga aku berpikir “Bukankah dia malu padaku?”. Cepat atau lambat perbincangan kami mulai beralih pada hal-hal yang berbau seks. “Ndry, apakah kamu punya pacar?” dia bertanya.
“Blom Tan”, jawabku. “Kenapa kamu sendirian?”
“Hm, Tante cerai om 2 tahun yang lalu Ndry.”

“Tante gak kesepian ?”
“Nggak tuh kan ada Lita.”
“Maksud saya yang nemenin Tante malem hari.”
“lh kamu nakal yah.” kata Tante Sasa sambil mecubit paha ku. Otomatis aku meringis kesakitan sambil tertawa hehehe
“Bener Tante gak kesepian ?’ aku bertanya lagi
Tante Sasa bukanya menjawab, dia malah memeluku sambil menciumiku. Aku kaget campur seneng. Sewaktu kami bergumul di ruang depan tiba-tiba Lita dateng, untung tadi pintu yang mengarah ke dapur tertutup, kalo ketauan Lita bahaya nih.
Kami menghentikan pagutan kami. Lalu Tante Sasa pun pergi ke dalam kamar sambil malu-malu. Setelah Lita datang aku langsung pamitan, lalu aku pamitan ama Tante Sasa.
“Tante,Andry pulang dulu”, kataku.
“Lho kok buru-buru ?” tanya Tante Sasa sambil keluar kamar.”Ada keperluan lain Tan”, jawabku
“Lain kalli ke sini lagi yah”, kata Tante Sasa sambil mengerlingkan matanya.
“Oooo iya Tante”, kataku sedikit kaget tapi agak seneng juga.
Pertemuan Kedua Dengan Tante Sasa
Setelah kejadian itu, aku merindukan Tante Sasa. Suatu hari aku sedang berjalan sendirian di mall, aku tidak menyangka akan bertemu dengan Tante Sasa.
“Halo Bibi”, sapaku. “Hai Andry.” dia menjawab.
“Mau kemana, Ndry?”
“Aku hanya ingin jalan-jalan, Bibi”.
“Apakah kamu punya waktu? Jika tidak, tidak apa-apa.”
“Mau kemana Tan? Ayo temani Bibi makan.”

Waaaahhhhh tawaran itu gak mungkin aku tolak,jarang – jarang ada yang traktir aku, maklum aku anak kostan hehehe. Tanpa berpikir panjang aku langsung meng-iya kan tawarannya. Setelah kami makan, Tante Sasa ngajak aku keliling sekitar Bandung dan tanpa kita sadari kalo malam sudah larut. Waktu itu jam menunjukkan pukul 22.30, lalu aku ngajak Tante Sasa pulang, aku di anter sama Tante Sasa sampai depan rumah kostan aku. Tapi sebelum aku keluar dari mobil aku kaget campur seneng,Tante Sasa menarik badanku lalu menciumiku dengan ganas.
Kenikmatan Disaat Berpamitan
Kami berpagutan lumayan lama. Lama-lama aku makin panas lalu aku ajak Tante Sasa masuk ke dalam kostan aku. Setelah kami masuk ke dalam kost, Tante Sasa menubruk badan aku hingga kami berdua jatuh di atas kasur. Kemudian kami beerciuman lagi. Tanganku yang nakal mulai mengerayangi badan Tante Sasa yang sexy. Setelah itu aku buka tank top Tante Sasa. Wooowwwww ternyata dia tidak memakai BH. Itu membuat aku mudah buat menikmati indahnya payudara Tante Sasa yang indah itu. Tante Sasa mulai mengerang keenakan. “Ooooooohhhh .. Andryyy .. remas terushhhh”, kata Tante Sasa mendesah. Mendengar itu aku makin menggila. Aku gigit puting susu Tante Sasa, “Aaaccchhhhhh enak sayang .. terussshhh” Lalu aku buka celana jeans Tante Sasa sambil terus kupermain kan gundukan kembar itu dengan rakus.
Setelah aku buka celana jeans Tante Sasa. Aku buka CD Tante Sasa yang berwarna hitam itu, “ooooohhhhh indah betul pemandangan malam ini” gumamku dalam hati. Lalu aku pun menyuruh Tante Sasa buat membuka pahanya lebar lebar.
“Baik sayang, lakukan apa yang kau mau”
Moment Puncak
Lalu aku benamkan muka aku ke selangkangan Tante Sasa
“Aaaaacccchhhhhhhhhhhh .. geli sayang” jerit Tante Sasa, badannya bergoyang-goyang ke kanan dan ke kiri menahan nikmat
“Aaaacochhhhhhh terus sayang .. oooohhhhhhhh” Aku jilat-gjgit-jilat lagi hhhhmmmmmmm memek Tante Sasa harum. Lalu tangan Tante Sasa mencari sesuatu di balik celana dalam ku. ”Wwoooooowwwww” jeritnya.
“Aku gak percaya punyan kamu gede ndry”
“Tante suka ?” tanyaku.
“Suka banget”. Lalu kupermainkan lagi memeknya, kami bermain 69, Tante Sasa melumat tititku dengan rakusnya, sampai tiba saatnya dia mulai merengek-rengek supaya tititku dimasukkan ke dalam liang memeknya.
“Ndryyyy.. sekarang sayang, aku gak kuaattthhh.!!!”
“Sekarang Tante?”
“lya sayang cepaaattt”. Lalu aku menaiki badan Tante Sasa perlahan-lahan aku masukin titit aku. Oooooohhhhhhh sleeeepp perlahan-lahan tititku pun kubenamkan. Tante Sasa sedikit teriak “Aaaaacccccchhhhhhh Ndryyyyy”. Memek Tante Sasa masih sempit. Hangat aahhh, pokoknya enak banget.
“Masukin yang dalem Ndryy oooohhhhhhh.!!! Goyangin Tante”. “Slepppp sleppppp sleeppppp…” tititku keluar masuk. “Ooohhhh .. ooohhhhhhh .. ooohhhhhhhh” kami berpacu untuk mencapai klimaks dan akhirnya kami pun keluar sama. Setelah kami puas bercinta, kami pun tertidur pulas dan bangun kesiangan. Untung waktu itu temen- temen sekostanku sedang mudik. jadi aku gak terlalu khawatir.
“Kamu hebat tadi malam Ndry”. Aku ciuman lalu Tante Sasa pun pamitan untuk pulang lalu dia berkata, “Lain kali kita main lagi yah aku masih penasaran sama kamu Ndry. Kalo kamu mau apa-apa bilang aja sama Tante ya jangan sungkan-sungkan!!”
“Baik Tante”, kataku.
Akhir Cerita
Lalu Tante Sasa pun pulang dengan wajah berseri-seri. Setelah kami melakukan percintaan itu, kami pun melakukannya berulang kali dan hubungan kamipun masih berlanjut hingga kini. Tapi hubungan yang tanpa ikatan, hanya hubungan antara orang yang
haus akan sex. Dan semenjak itu aku pun diajari berbagai jurus dalam permainan sex mulai dari doggy style sampai berbagai jurus yang sangat nikmat. Setelah saya berhubungan dengan Tante Sasa kebutuhan akan sehari-hari saya lebih dari cukup. Apapun yang saya minta dari Tante Sasa, dia pasti memberikannya. Soalnya dia bilang permainan kasurku hebat sekali dan ‘adikku’ ini lumayan besar, katanya. Dan aku bisa ngebikin Tante Sasa puas selama kami berhubungan. Lita temanku itu dan sepupu Tante Sasa itu tidak pernah mengetahuinya, kalo dia tahu berabe deh hehehe.
Leave a Reply