Setelah lima bulan bekerja sebagai pembantu di rumah Pak Sandi, hidup Wenny tak lagi biasa. Dengan hanya lulusan SD dari kampungnya, ia merantau ke Jakarta berharap menemukan kehidupan yang lebih cerah. Beruntung, Wenny mendapatkan majikan yang baik hati, Bu Cindi. “Kami membutuhkan tenaga seperti kamu,” kata Bu Cindi, mengizinkannya memasuki dunia baru yang penuh harapan. Namun, Wenny tak pernah menyangka bahwa kehidupan barunya akan membawa petualangan yang menggemparkan dan menakutkan.
Gairah yang Menggoda
Belakangan ini, ada satu hal yang membuat Wenny merasa gelisah—perhatian berlebihan dari Mas Kiki, anak majikan. Dia adalah sosok yang baik, namun kehadirannya selalu membuat jantung Wenny berdebar kencang. Kiki tak ragu mengantarkannya ke pasar, bahkan dengan tegas menyuruh Wenny duduk di dekatnya, bukan di belakang mobil.
Suatu malam, saat Kiki memasak mie, Wenny tak bisa menahan diri untuk mengambil alih. Namun, Kiki malah mendorongnya untuk mundur. Dengan sentuhan lembut di pundaknya, Kiki berkata, “Kamu sudah capek, Wenny. Tidurlah.” Di saat hanya ada mereka berdua, Kiki menatap Wenny dengan manis dan berkata, “Kamu cantik.” Mendengar itu, Wenny merasakan sensasi hangat menyebar ke seluruh tubuhnya.

Kejutan di Tengah Hujan
Wenny dan Mas Kiki ; Memasuki bulan ketujuh masa kerja, suatu hujan lebat mengguyur Jakarta. Wenny melihat Kiki berlari ke teras dengan tubuh yang basah kuyup. Ia segera menghampiri Kiki dengan handuk. Sembari menunggu Kiki mengelap tubuhnya, Wenny membuatkan teh hangat. Namun, Kiki marah karena inisiatifnya. “Aku suka kamu, Wenny,” ujarnya dengan tegas. Tiba-tiba, dia menarik Wenny ke dalam rumah, dan dalam hitungan detik, bibir mereka bertemu.

Malam itu, semuanya bergejolak. Dalam pelukan hangat Kiki, Wenny merasakan hasrat yang membara. Mereka terjebak dalam momen penuh gairah, di mana setiap detik terasa seperti ledakan. Kiki berbisik, “Aku cinta kamu,” dan meski Wenny terpesona, ia tak bisa mengeluarkan suara.
Rahasia Yang Semakin Nakal
Wenny dan Mas Kiki ; Sejak malam itu, mereka menjadi pasangan yang tak terpisahkan setiap kali hanya ada mereka berdua di rumah. Sering kali, mereka melakukannya di kamar mandi pembantu, menantang adrenalin di saat orang tua Kiki yang tidak ada di rumah. Sensasi mencuri-curi waktu, melakukan hal terlarang di tempat yang tidak seharusnya, membuat gairah mereka semakin memuncak.
Kehamilan yang Mengubah Segalanya
Suatu hari, Wenny merasakan mual yang tidak terganggu. Setelah melakukan tes, terkonfirmasi—ia hamil! Ketika memberitahu Kiki, dia terkejut. “Bagaimana bisa? Aku selalu memberi pil!” peliknya, bingung. Wenny tak tahu harus berkata apa; rasa cintanya disambut dengan kenyataan pahit. Kiki, yang menyatakan cinta, kini terperangkap dalam ketakutan.

Melangkah Pergi dengan Kenangan
Merasa terjebak dan tak berdaya, Wenny mengambil keputusan berat. Suatu pagi subuh, ia meninggalkan rumah majikan dengan sepucuk surat permohonan maaf. Dalam surat itu, ia mengucapkan terima kasih, tetapi merasa tidak pantas tinggal lebih lama.
Setahun berlalu, Wenny menikmati hidup baru yang penuh kebebasan. Suatu pagi, saat membaca tabloid, ia menemukan surat dari Kiki, yang mencari istrinya, Wenny, agar kembali. Hatinya bergetar saat membaca namanya, tetapi Wenny tahu bahwa ia telah melanjutkan hidup. Cinta yang terlarang itu akan tetap menjadi kenangan yang manis dan menyakitkan.
Kesimpulan
Kisah Wenny dan Kiki menggambarkan betapa kompleksnya cinta dalam situasi yang tidak biasa. Cinta yang penuh dengan risiko dan tantangan, serta keputusan sulit yang harus diambil. Meski tak bisa bersama, cinta pertama dan terakhir ini akan selamanya tersimpan dalam ingatan Wenny, sebagai pengingat akan rasa yang membara dan langkah-langkah yang diambil dalam perjalanan hidupnya.
Leave a Reply